Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat menyusul musim rilis laporan keuangan emiten perbankan kuartal pertama 2025.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Rabu (30/4/2025) IHSG ditutup naik 17,72 poin ke 6.766,79, menguat 0,44% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Nilai transaksi hari ini relatif ramai yakni mencapai Rp 14,48 triliun yang melibatkan 25,59 miliar saham dalam 1,3 juta kali transaksi.
Emiten blue chip kembali menjadi penopang IHSG pada perdagangan sebelum libur hari buruh Kamis (1/5/2025) besok, dengan sumbangan terbesar datang dari BBCA yang berkontribusi atas 6,82 indeks poin.
Saham TLKM, INDF, KLBF dan TPIA melengkapi lima besar emiten penopang kinerja IHSG hari ini.
Penguatan IHSG juga bertepatan dengan 100 hari Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS. Sebagai informasi, pada hari Selasa (29/4/2025) kemarin resmi menjadi 100 hari pertama kembalinya Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk periode kedua yang tidak berurutan.
Bursa saham dan pasar rupiah sempat mengalami masa-masa sangat berat dalam 100 hari Trump, terutama setelah pengumuman kebijakan tarif ke seluruh negara dan tarif resiprokal pada 2 April lalu.
Indonesia dikenai tarif resiprokal sebesar 32% namun tarif ini masih ditunda karena ada negosiasi.
Trump mengawali masa jabatannya dengan kebijakan proteksionis yang lebih agresif dibanding periode sebelumnya. Ia langsung memberlakukan tarif universal sebesar 10% untuk seluruh impor ke AS dan tarif tambahan terhadap produk China yang mencapai ratusan persen.
Situasi makin panas ketika ia mengumumkan tarif resiprokal terhadap lebih dari 160 negara, yang meskipun akhirnya ditangguhkan, memicu kecemasan global. Saat ini, kebijakan tersebut memasuki masa negosiasi selama 90 hari, namun ancaman perang dagang masih membayangi.
Sejumlah emiten sudah melaporkan kinerja laporan keuangan mereka. Sejauh ini laporan kinerja dari bank besar positif dan memenuhi ekspektasi pelaku pasar.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
