Jakarta, CNBC Indonesia - Meta, perusahaan induk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, memetakan lima tren digital dan sosial yang diprediksi berkembang pesat pada 2026.
Tren ini dinilai dapat dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.
Perusahaan menyebut perkembangan kecerdasan buatan (AI), perubahan perilaku konsumen, hingga ekosistem kreator.
1. AI dan Otomatisasi
Meta menilai AI saat ini menjadi salah satu penghubung utama bagi masyarakat untuk melakukan pencarian, riset, hingga mengambil keputusan.
Pada 2026, peran itu diperkirakan akan makin menonjol seiring meluasnya generative AI dan teknologi otomasi.
Contohnya, ketika konsumen melihat sebuah produk di unggahan teman atau video kreator, mereka tidak lagi harus mencari manual, cukup bertanya ke AI saja. Dan AI kemudian memberikan rekomendasi, riset produk, hingga saran gaya secara instan.
Indonesia bahkan menunjukkan adopsi AI yang sangat agresif. Meta mengungkap 79% pelaku UMKM di Indonesia telah memanfaatkan AI di platform digital.
Mayoritas menggunakan teknologi ini untuk pemasaran produk baru (65%) dan komunikasi dengan pelanggan (61%). Ke depan, Meta memprediksi teknologi tersebut menjadi katalis produktivitas dan efisiensi biaya bagi dunia usaha.
2. Pesan Bisnis
WhatsApp, Instagram DM, dan Messenger kini tidak lagi sekadar ruang komunikasi, tetapi sudah berubah menjadi "toko" utama. Transaksi makin sering terjadi langsung melalui percakapan, dan Agen AI menjadi garda depan dalam menjawab pertanyaan pelanggan.
Contohnya seperti di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memanfaatkan chatbot WhatsApp untuk menyediakan informasi keuangan bagi masyarakat. Hasilnya, produktivitas meningkat empat kali lipat dan 80% pertanyaan dapat diselesaikan langsung oleh bot tanpa intervensi manusia.
3. Kreator Berbasis AI
Meta menilai, kreator memegang peranan penting dalam memengaruhi keputusan belanja konsumen. AI memperkuat efek ini dengan membantu kreator melokalkan konten lebih cepat, memprediksi tren, serta mempersonalisasi rekomendasi agar lebih relevan.
Salah satu contoh dampaknya terjadi melalui program afiliasi Facebook dengan Shopee di Asia Tenggara. Program ini memungkinkan kreator menyematkan tautan produk langsung dalam konten mereka, sehingga narasi yang mereka bangun dapat langsung berubah menjadi penjualan real-time.
4. Video dan Live Commerce
Video telah menjadi "bahasa utama" perdagangan digital. Meta mencatat hampir dua juta pengiklan kini sudah memanfaatkan generative AI untuk membuat materi iklan video yang lebih variatif, relevan, dan mampu menargetkan audiens berbeda secara lebih akurat.
"Ini kita udah lihat bahwa seberapa live in commerce itu pengaruh ke ekosistemnya kita. And kita masuk ke sini juga," ujar Country Director Meta untuk Indonesia, Pieter Lydian, saat temu media di Kantor Meta Indonesia, Rabu (10/12/2025).
Meta juga tengah menguji fitur baru yang memungkinkan kreator menambahkan tautan produk langsung ke Instagram Reels serta mengakses program afiliasi.
Dengan begitu, penonton dapat membeli produk langsung melalui konten video yang mereka tonton, memperkuat tren live commerce dan video interaktif sebagai motor penjualan.
5. Cross-border Commerce
Meta juga menyoroti peningkatan signifikan dalam perdagangan lintas negara, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Kondisi ini membuka peluang besar bagi produk halal Indonesia, mulai dari fesyen, makanan, hingga kosmetik.
Dengan infrastruktur digital yang semakin matang, merek lokal dapat mengekspor produk mereka ke pasar global Muslim.
Meta semakin agresif memperluas investasi kecerdasan buatan (AI) seiring penggunaan teknologi tersebut yang makin masif di seluruh platform perusahaan. Berdasarkan paparan Pieter, ekosistem AI mereka kini telah dipakai lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan.
Pencapaian ini terutama didorong oleh Meta AI, asisten AI personal berbasis model Llama 4.
Meta memproyeksikan belanja modal (CapEx) untuk 2025 akan mencapai lebih dari US$64 miliar. Anggaran jumbo ini difokuskan untuk pembangunan dan ekspansi pusat data, penguatan infrastruktur hardware AI, dan pengembangan model-model AI generasi berikutnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]


















































