5 Hal Diketahui Usai Akun Penyebar Teror Sekolah Depok Ketahuan

2 hours ago 3
Kota Depok -

Ancaman bom ke 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), sempat membuat gempar. Polisi memastikan tak ada temuan bom di 10 sekolah yang disasar teror.

Polres Metro Depok kemudian mengusut sosok yang menebarkan ancaman bom via surat elektronik alias e-mail tersebut. Paralel dengan pencarian sosok pengirim e-mail, tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob menyisir 10 sekolah yang kena sasaran teror.

Pada Selasa (23/12), penyisiran dilakukan di 10 sekolah dan tak ditemukan bom. Kondisi dipastikan aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara bersamaan, di lokasi lain, polisi akhirnya menemukan pihak pengirim ancaman bom tersebut.Penyelidikan dilanjutkan dengan memeriksa pengirim e-mail berisi ancaman bom berinisial K tersebut.

Sejumlah informasi didapatkan setelah polisi memeriksa. Berikut fakta-fakta terbaru terkait ancaman bom ke sekolah di Depok setelah pengirim e-mail diketahui:

1. Peneror Bom ke 10 Sekolah Ditemukan

Polisi menemukan pengirim e-mail berisi teror bom ke 10 sekolah di Depok. Polisi langsung memeriksa pemilik e-mail yakni seorang perempuan berinisial K tersebut.

"Terduga pelaku atas nama K sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Kemarin malam hingga pagi hari," kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Rabu (24/12/2025).

Petugas Penjinak Bom Gegana Brimob Polri diterjunkan untuk kabar 10 sekolah di Depok, Jawa Barat mendapat ancaman bom. Proses penyisiran masih berlangsung. (dok Ist)Pada Selasa (23/12), penyisiran dilakukan di 10 sekolah dan tak ditemukan bom. Kondisi dipastikan aman. (dok Ist)

2. K Ngaku Tak Kirim Ancaman Bom

Kepada polisi, K mengaku tidak memposting ataupun mengirim tulisan ancaman bom tersebut. Polisi tak langsung percaya dan tetap mendalami kasus ancaman bom.

"K mengaku tidak memposting di TikTok atau membuat tulisan ancaman yang ada di e-mail. Penyidik saat ini masih mencari dan mencocokkan nomor HP terduga pelaku lain," kata dia.

3. Peneror Bom Ngaku E-mail Diretas

Polisi sudah memeriksa K, pengirim email berisi ancaman bom ke 10 sekolah di Kota Depok. Dalam pemeriksaan awal, K menyangkal telah mengirimkan pesan teror bom.

"Sementara dia tidak mengaku, bukan dia gitu (yang mengirim teror)," kata AKP Made.

K mengaku akun e-mail miliknya diretas. Meski begitu, polisi terus mendalami keterangan K.

"Iya si K itu, pemilik e-mail itu, pemilik TikTok itu. Tapi berdasarkan pemeriksaan awal, dia tidak mengaku bukan dia gitu. Iya ngakunya begitu (diretas)," kata Made.

"Cuma tetap kita masih terus telusuri apakah dia berbohong atau karena memang di-hack kan kita masih terus kita dalami," imbuhnya.

4. Pacar Penyebar Teror Dicari

Polisi masih mengusut kasus ancaman teror bom yang dikirim wanita berinisial K ke 10 sekolah di Kota Depok. Polisi juga masih mencari keberadaan pacar wanita K.

Petugas Penjinak Bom Gegana Brimob Polri diterjunkan untuk kabar 10 sekolah di Depok, Jawa Barat mendapat ancaman bom. Proses penyisiran masih berlangsung. (dok Ist)Paralel dengan pencarian sosok pengirim e-mail, tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob menyisir 10 sekolah yang kena sasaran teror. (dok Ist)

"Penyidik juga masih mencari informasi keberadaan pacar K," kata AKP Made.

Wanita K sendiri menyangkal dirinya yang mengirimkan teror bom dan mengaku akun miliknya kena retas atau hack. Nantinya polisi akan mendalami terkait ancaman bom teror itu kepada pacar K.

"Namun belum bisa dipastikan apakah pacarnya yang melakukan atau bukan," ujarnya.

5. Polisi Bantah Peneror Bom Korban Pemerkosaan

Polisi membantah wanita K pemilik e-mail yang menyebar teror bom ke 10 sekolah di Depok sebagai korban pemerkosaan. Narasi itu diduga karangan pengirim e-mail.

Dilihat detikcom dari foto yang beredar, disebutkan aksi teror itu dilakukan lantaran K merupakan korban pemerkosaan. Penyebar teror itu mengaku tak terima setelah hamil dan pelaku pemerkosaan tak mau bertanggung jawab.

"Tidak benar (wanita K korban pemerkosaan). Pelakunya hanya mengarang cerita saja," kata AKP Made.

Dia mengatakan wanita K membantah bahwa e-mail teror yang dikirimkan ke sekolah-sekolah tersebut merupakan ulahnya. Dia mengaku akun e-mail dan TikTok miliknya diretas.

(jbr/jbr)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |