10 Provinsi RI dengan Populasi Perempuan Terbanyak, Ada Aceh

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam lekuk sejarah yang panjang, perempuan Indonesia telah memainkan peran penting, baik di balik layar maupun di garis depan ekonomi. Peran tersebut juga tak bisa lepas dari besarnya populasi perempuan di Indonesia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memberi kita sebuah potret demografis yang menarik untuk direnungkan pada momen peringatan Hari Kartini, ternyata, DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan persentase penduduk perempuan tertinggi di Indonesia, mencapai 50,5% dari total penduduk.

Berikut daftar lengkap 10 besar provinsi dengan persentase perempuan terbanyak:

Menurut jurnal World Development (Duflo, 2012), peningkatan jumlah perempuan dalam populasi tidak otomatis menghasilkan peningkatan partisipasi atau kekuatan sosial-ekonomi mereka. Ada kesenjangan antara "being counted" dan "being empowered". Dengan kata lain, meski populasi perempuan tinggi, tanpa akses yang setara terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan, potensi ini bisa stagnan.

Studi oleh Kabeer dalam Development and Change menekankan pentingnya agency, yaitu kemampuan perempuan untuk menentukan pilihan hidup secara bebas dan bertanggung jawab. Jadi, jika kita kaitkan dengan Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan pusat budaya tingginya persentase perempuan dapat menjadi peluang emas jika didorong dengan ekosistem kebijakan yang pro-pemberdayaan.

Yogyakarta tidak hanya unggul dari sisi persentase perempuan. Kota ini juga mencatat Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang relatif lebih baik dibanding banyak daerah lain. Akses perempuan terhadap pendidikan tinggi di provinsi ini tergolong tinggi, berkat banyaknya universitas dan lingkungan yang relatif aman serta inklusif.

Dalam jurnal Feminist Economics oleh Chakraborty, 2021 kota-kota dengan pusat pendidikan yang kuat cenderung memiliki struktur sosial yang lebih progresif terhadap perempuan. Ini bisa menjadi sinyal mengapa Yogyakarta menjadi "magnet" bagi perempuan muda, baik sebagai tempat belajar, bekerja, maupun membangun komunitas.

Namun mari kita lihat sisi lainnya. Provinsi dengan persentase perempuan terendah justru datang dari kawasan timur Indonesia: Papua (46,84%) dan Papua Barat (47,36%). Ini sejalan dengan tantangan pembangunan di wilayah tersebut yang masih menyentuh dasar-dasar pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Menurut Journal of Gender Studies, kawasan dengan ketimpangan infrastruktur tinggi cenderung mengalami migrasi perempuan usia produktif ke luar daerah, baik untuk alasan ekonomi maupun akses terhadap layanan dasar.

Dengan kata lain, peringatan Hari Kartini juga perlu menjadi refleksi bagi negara untuk memperbaiki ketimpangan spasial yang berdampak langsung pada perempuan. Jumlah tidak bisa menutupi fakta bahwa akses dan peluang masih timpang.

Data demografi bukan seakan memberikan narasi tentang bagaimana perempuan hadir dalam ruang sosial bukan hanya sebagai angka, tetapi sebagai penggerak perubahan.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |