Wamentan Ungkap Investor Asing Serbu RI Efek MBG, Bawa 40.000-an Sapi

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto membuka peluang besar bagi masuknya investasi sektor peternakan di Indonesia. Menurutnya, kebutuhan daging sapi dan susu dalam program ini menarik minat investor asing maupun dalam negeri.

"Untuk sapi pedaging dan sapi (perah) susu, yang kita inginkan tidak lagi menggunakan APBN, tapi adalah dengan kita mengundang investasi untuk peternakan daging dan susu kita," ujar Sudaryono dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Ia mengatakan, masuknya investasi ini sejalan dengan keinginan presiden agar salah satu menu dalam MBG adalah susu. Karena itu, Kementerian Pertanian bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus berkoordinasi agar produksi susu dalam negeri bisa diserap langsung oleh program tersebut.

"Kenapa investasi ini dipandang menarik bagi investor, baik dalam maupun luar negeri? Jadi karena ada emerging market (pasar yang berkembang), yang namanya adalah makan bergizi gratis (MBG). Dimana Bapak Presiden menginginkan salah satu menu dari MBG itu adalah susu," jelasnya.

Namun, Sudaryono menekankan, daerah yang belum memiliki pasokan susu tidak harus bergantung pada impor. "Nah yang belum ada susunya, sebisa mungkin tidak memberikan susu dari susu impor. Jadi disubstitusi dengan sumber protein lain gitu," tegas dia.

Adapun investasi yang sudah masuk sejauh ini, lanjutnya, terdapat 11.500 sapi perah dan 29.000 sapi pedaging, dari total target investasi sebanyak 150.000 ekor sapi perah maupun pedaging.

"Kita punya target memang besar, 150.000 ekor sapi perah dan sapi pedaging investasi di Indonesia. Sampai dengan kita ada di sini, kami laporkan sudah ada investasi masuk 11.500 sapi perah untuk kebutuhan susu, dan 29.000 ekor investasi sapi pedaging untuk daging sapi potong," paparnya.

Sudaryono menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memfasilitasi investor, mulai dari pencarian lokasi hingga urusan perizinan.

"Jadi ini ada emerging market, ada kesempatan, kemudian Kementerian Pertanian mendampingi, memfasilitasi apakah mencari lokasi, perizinan itu kami bantu untuk mempermudah siapapun untuk masuk ke Indonesia," ujarnya.

Sejumlah investor besar dari mancanegara juga disebutnya telah tertarik. "Jadi ada beberapa calon investor besar dari Brasil, dari Vietnam, dari Argentina, dari mana-mana, kami fasilitasi semua, karena memang ada kebutuhan yang besar ini," kata dia.

Dia menyampaikan, lahan seluas 1,5 juta hektare pun sudah disiapkan untuk ditawarkan kepada calon investor. "Kami laporkan dari hitungan Dirjen PKH (Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan) sudah kami amankan, kami identifikasi 1,5 juta hektare yang kami tawarkan kepada siapapun investor yang masuk ke Indonesia," terangnya.

Lahan yang ditawarkan mencakup aset milik negara hingga BUMN. "Kami tawarkan 'mau nggak yang ini, mau nggak yang itu', dan seterusnya. Termasuk salah satunya lahan punyanya Berdikari, lahan punya BUMN, lahannya Perhutani, lahannya PTPN, dan seterusnya gitu," jelasnya.

Sudaryono menegaskan, strategi mengundang investasi untuk peternakan ini sepenuhnya terkait dengan kebutuhan besar MBG.

"Jadi sifatnya untuk sapi perah dan sapi pedaging ini kita mengarah ke investasi, karena ada kebutuhan besar yang namanya MBG," pungkasnya.

Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Demi Zero Accident MBG, Kepala Badan Gizi Nasional Siapkan Ini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |