Ternyata Tak Semua Desa di RI Punya Faskes Memadai, Ini Rencana Menkes

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai, beberapa desa telah memiliki pusat atau fasilitas kesehatan (faskes) yang cukup baik untuk melayani masyarakat desa yang ingin mengakses kesehatan. Meski begitu, dia menegaskan, pemerintah akan terus menambah pelayanan dan ketersediaan akses pusat kesehatan di desa-desa.

"Saya senang karena beberapa desa pelayanan kesehatannya sudah cukup baik. Kami ingin melakukan layanan kesehatan itu, memeriksa kesehatan masyarakat dan mengobatinya jika sedang sakit, memeriksanya di klinik, mengobatinya di apotek," kata Budi dalam keterangan pers setelah rapat koordinasi dengan Menko Pangan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Menurut Budi, sudah ada 54.000 desa yang memiliki fasilitas kesehatan fisik yang cukup baik untuk melayani kesehatan masyarakat di desa tersebut, termasuk juga untuk mengobati masyarakat yang sedang sakit. Total jumlah desa di Indonesia saat ini berkisar 75.000-an.

Adapun layanan kesehatan ini berbentuk Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Posko Kesehatan Desa (Poskesdes). Terkait regulasi, anggaran, dan SDM sudah tersedia, sehingga bisa diteruskan tanpa perlu membangun-membangun lagi.

"Nah 54.000 saya lapor ke Pak Menko sudah aja bikin regulasi, bahwa Pustu atau Poskodes desa merah putih itu satu sistem, sehingga dengan demikian semua program yang ada sekarang anggarannya, asetnya, SDM-nya, prosedurnya yang sudah ada sekarang sudah bisa langsung diteruskan, tidak usah nunggu bangun-bangun lagi," tambah Budi.

Menkes Ingin Apotek di Desa Tetap Jualan Komersial & Untung

Meski begitu, apotek dan klinik di Pustu dan Poskodes tersebut perlu ditambahkan lagi pelayanan kesehatannya, sehingga tidak hanya melayani masyarakat yang mendapatkan bantuan kesehatan. Tetapi juga dapat melakukan kegiatan komersil agar apotek dan klinik tersebut mendapatkan keuntungan.

"Setidaknya klinik sama apotek minimal harusnya ada satu perawat, satu bidan, sekarang kita tinggal lengkapi plus kita mau nambah apotek karena buat jualan, tidak hanya melayani program kesehatan pemerintah, tapi juga layanan yang lebih komersial, seperti pengobatan batuk, sakit perut, dan lain-lainnya.

Adapun Menkes mencontohkan India, di mana apotek di salah satu desa berhasil meraup keuntungan yang cukup besar dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan Kesehatan dan obat-obat dengan mudah.

"Di India sudah ada nih apotek desa setiap hari ada satu juta orang datang omzetnya sudah Rp 2,6 triliun setahun, alhasil masyarakat bisa akses Ke obat-obatan yang harganya murah," pungkasnya.

Konferensi pers usai sosialisasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Senin (14/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzky)Foto: Konferensi pers usai sosialisasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Senin (14/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzky)
Konferensi pers usai sosialisasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Senin (14/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzky)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini

Next Article Daftar 144 Penyakit yang Dijamin Kalau Berobat Pakai BPJS Kesehatan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |