Cirebon -
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, resmi menutup total kawasan tambang galian C di Gunung Kuda. Hal ini dilakukan buntut dari tragedi longsor yang menewaskan 21 orang.
Dilansir Antara, Sabtu (7/6/2025), Bupati Cirebon Imron di Cirebon mengatakan penutupan area tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon serta tindak lanjut dari pencabutan status tanggap darurat sejak Kamis (5/5).
"Setelah pencarian korban dihentikan, area tersebut ditutup. Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki area tersebut," kata Imron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini pun sudah ditindaklanjuti oleh unsur TNI dan Polri guna mencegah aktivitas warga di lokasi yang kini berstatus rawan, serta masih dalam proses penyelidikan hukum. Imron mengimbau warga untuk tidak melakukan pencarian empat korban yang masih tertimbun material longsor, karena hal tersebut sangat berbahaya dan bisa menambah jumlah korban.
"Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di area tersebut," katanya.
Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menegaskan akses menuju lokasi tambang akan dipasangi portal dan dijaga aparat. Sehingga warga tidak boleh masuk ke kawasan itu lagi.
Selain menjamin keselamatan, penutupan dilakukan karena sejumlah perlengkapan dan kendaraan yang berada di lokasi masih menjadi bagian dari proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum. "Kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian. Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting," ujarnya.
Hista menambahkan TNI siap membantu proses penjagaan lokasi tambang apabila diperlukan. Meski begitu, pengawasan utama akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu. Akan tetapi untuk pengamanan sepenuhnya nanti akan dikoordinasikan dengan kepolisian," tuturnya.
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini