Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Tulang Kepala

3 hours ago 1
Jakarta -

Polisi mengungkap siswa pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), mengalami kondisi dekompresi kepala. Pelaku saat ini sedang dirawat di RS Soekamto.

"Pasien ini, salah satu ABH (anak berhadapan dengan hukum) ini, saat ini dirawat di RS Soekamto untuk kepentingan pasien," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Martinus Ginting kepada wartawan dalam jumpa pers, Selasa (11/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku selanjutnya akan menjalani operasi lantaran kondisinya yang mengalami dekompresi tulang kepala seusai kejadian. Segera setelah pulih, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan intensif.

"Pasien yang di RS Soekamto hari ini kami jalani tindakan operasi dekompresi tulang kepala. Waktu kejadian ada dekompresi tulang kepala, dirawat di sana supaya maksimal," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat. Sebanyak 96 orang menjadi korban ledakan.

Pelaku ledakan itu sendiri merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta. Densus 88 Antiteror Polri menyebut pelaku kerap mengakses situs gelap atau dark web. Pelaku disebut merakit sendiri peledak dengan mengakses cara-caranya di internet.

Polisi menemukan tujuh peledak di SMAN 72 Jakarta, empat di antaranya meledak. Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan bom yang meledak di masjid SMAN 72 Jakarta diduga dikendalikan dengan remote.

Posisi pelaku saat meledakkan bom tersebut tidak berada di dalam masjid. "Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kita temukan di dalam masjid. Casing-nya itu jeriken plastik 1 liter, kemudian strap mill paku," tutur dia.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid bahwa dengan material yang ditemukan rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote. Hal tersebut disesuaikan dengan ditemukannya 4 buah baterai transmiter dan bagian receiver yang menggunakan daya 6 volt, jadi antara power dengan receiver itu ada kesesuaian dayanya 6 volt," imbuhnya.

Henik mengatakan polisi juga menemukan barang bukti bom di taman baca dan bank sampah. Di taman baca juga ditemukan remote. Polisi juga sudah menggeledah rumah siswa pelaku dan menyita beberapa alat bukti.

(wnv/isa)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |