RI Gandeng Australia dan ADB Bikin Buku Putih UMKM Biar Naik Kelas

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM kini memiliki buku putih atau buku panduan untuk bisa naik kelas dan memiliki bisnis yang berkelanjutan. Buku Putih itu bertajuk "Mewujudkan Masa Depan Bisnis Berkelanjutan melalui Pemberdayaan UMKM Hijau" 

Buku putih ini telah resmi diluncurkan secara keroyokan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama Asian Development Bank (ADB) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Pemerintah Australia.

Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan, dokumen ini memuat analisis situasi, peta jalan, serta rekomendasi penguatan kerangka regulasi, perluasan pembiayaan hijau, pengembangan standar klasifikasi, dan peningkatan kapasitas teknologi UMKM.

Buku putih itu ia sebut memiliki lima strategi utama yang akan didorong pemerintah untuk UMKM, yakni peningkatan kapasitas SDM, penyusunan peta jalan, adopsi teknologi dan inovasi, penyediaan insentif dan pembiayaan, serta reformasi regulasi.

"Keberhasilan strategi ini hanya bisa dicapai dengan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dunia usaha, dan masyarakat," ucap Febrian dikutip dari siaran pers, Rabu (17/9/2025).

Febrian menceritakan, penyusunan dokumen ini dilatarbelakangi adanya tantangan besar yang dihadapi UMKM dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim global dan tuntutan menuju ekonomi rendah karbon.

Pada saat yang sama, UMKM memiliki peluang besar untuk menjadi aktor utama transisi hijau yang berkontribusi pada pencapaian target iklim nasional yang didukung oleh perubahan preferensi konsumen global, meningkatnya permintaan terhadap produk ramah lingkungan, serta berkembangnya pembiayaan hijau.

Oleh sebab itu, melalui buku putih ini, pemerintah juga ingin menjadikan UMKM sebagai salah satu sektor usaha yang menjadi motor transisi Indonesia menuju ekonomi hijau, inklusif, dan rendah karbon.

"Transformasi UMKM hijau bukan hanya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, tetapi juga sudah menjadi bagian dari RPJPN 2025-2045 sebagai langkah strategis mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tutur Febrian.

Berdasarkan catatan IESR, praktik hijau di UMKM, seperti efisiensi energi, penghematan air, dan pengelolaan limbah, dapat meningkatkan profitabilitas usaha.

Namun, untuk beralih ke teknologi yang rendah emisi seperti pembangkit energi terbarukan, UMKM membutuhkan pendampingan teknis, pengembangan kapasitas, dan akses ke pembiayaan hijau, di tengah tantangan sistem keuangan di Indonesia yang belum ramah terhadap keberagaman UMKM.

Karena itu, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman pada momen peluncuran buku putih bertajuk "Mewujudkan Masa Depan Bisnis Berkelanjutan melalui Pemberdayaan UMKM Hijau" juga memastikan akan menjadikan dokumen ini sebagai referensi pengembangan UMKM ke depan.

"Buku Putih ini selanjutnya akan menjadi referensi bagi Kementerian UMKM dalam menyusun panduan dan standar pengembangan UMKM hijau di Indonesia," tegasnya.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bappenas Luncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |