Ramaphosa Cerita Hubungan Afsel-RI Berakar 350 Tahun, Sepakat Jalin Kerja Sama

3 hours ago 2

Jakarta -

Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa membeberkan kedekatan hubungan negaranya dengan Indonesia. Hubungan ini disebutnya sudah berakar 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 saat penjajah Belanda membawa orang Indonesia ke Afrika Selatan.

"Hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah kita. Sebuah sejarah yang membentang hampir 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 ketika orang-orang Indonesia pertama kali dibawa ke Afrika Selatan oleh penjajah Belanda saat itu. Hubungan awal inilah yang meletakkan dasar bagi hubungan jangka panjang di antara kedua negara kita," kata Ramaphosa saat memberikan keterangan pers seusai pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Karena itulah, Afrika Selatan dan Indonesia menjadi mitra strategis dengan kerja sama di berbagai sektor. Ia pun menyinggung Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. Ia menyebut konferensi tersebut menjadi sumber inspirasi dan perjuangan bagi negaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kunjungan hari ini juga memperdalam hubungan tersebut, terutama karena ada begitu banyak ikatan lain yang menyatukan kita. Saya menyempatkan diri untuk mengucapkan selamat kepada Indonesia atas peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika yang bersejarah di Bandung pada tahun 1955. Saat itu, rakyat Afrika Selatan diwakili oleh dua pemimpin besar negara kami," ujarnya.

"Saya pernah menghadiri peringatan 50 tahun Konferensi Bandung pada tahun 2015, yang merupakan momen yang luar biasa. Acara tersebut mempertemukan banyak pemimpin dari negara-negara non-blok di seluruh dunia," lanjut Ramaphosa.

Lebih lanjut, Ramaphosa mengungkap rasa senangnya atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS. Ia berkomitmen untuk terus memperluas hubungan bilateral di berbagai bidang.

"Kami menegaskan pentingnya memperluas hubungan bilateral di bidang politik dan ekonomi melalui mekanisme yang sudah ada. Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujarnya.

(eva/wnv)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |