Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah rest area di Tol Jagorawi tepatnya di KM 05 menjadi rest area pertama yang mengusung konsep Toll Corridor Development (TCD). Adapun rest area tersebut diberi nama Travoy Hub
Lokasinya berada di Stasiun LRT Jabodebek Taman Mini, yang berada di jalur Dukuh Atas-Harjamukti (Cibubur). Luas lahannya pun mencapai 3,6 hektare (Ha).
Travoy Hub menjadi suatu kawasan interkoneksi untuk transportasi publik dan ruang publik yang tergabung dalam satu kawasan. Fasilitasnya terintegrasi mulai dari Stasiun LRT Jabodebek, rest area terpadu, terintegrasi juga dengan Transjakarta dan Mikrotrans, serta transportasi shuttle. Nantinya, juga ada MRT yang akan melewati Hub tersebut.
Tak hanya sebagai transit antarmoda, Travoy Hub juga memiliki fasilitas lainnya seperti tenant-tenant UMKM dan aneka kuliner lainnya, park and ride, ruang terbuka hijau, dan bahkan rumah sakit. Adapun rumah sakit yang tersedia di Hub tersebut ditargetkan selesai dan beroperasi pada akhir Oktober 2025.
Di Hub ini juga nantinya akan tersedia hunian vertikal atau rumah susun (rusun).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, Travoy Hub menjadi salah satu cikal bakal pengembangan Transit Oriented Development (TOD) yang sudah cukup baik, menyatukan rest area dengan fasilitas lainnya seperti stasiun LRT dan ntegrasi transportasi umum lainnya.
"Kami tentunya senang menjadi satu bagian tidak terpisahkan dari acara peresmian yang disebut sebagai konsep TCD di rest area pengembangan KM 05 Jagorawi. Ini merupakan cikal bakal atau satu kesatuan konsep TOD yang saat ini kita coba terus kembangkan," kata AHY dalam paparannya di Travoy Hub, Kamis (25/9/2025).
AHY menambahkan, Travoy Hub dapat menghadirkan aktivitas ekonomi baru dan kesejahteraan sosial sekitarnya.
"Diharapkan, Travoy Hub ini bisa menghadirkan aktivitas ekonomi baru. Karena tentu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung ekonomi dan sosial masyarakat," jelasnya.
"Banyak pelaku UMKM yang juga disiapkan tempat yang nyaman dab baik. Sehingga para pengunjung masyarakat baik menunggu LRT atau sekedar datang untuk menikmati suasana dan berkunjung, ini bisa menikmati kuliner yang ada di sini. Maupun pusat-pusat bisnis lain yang bisa dikembangkan ke depan," lanjutnya.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono mengungkapkan rasa syukurnya karena Travoy Hub dapat hadir sebagai kawasan intermoda yang memudahkan mobilitas masyarakat.
"Kami bersyukur bahwa ini bentuk TCD pertama yang akan merupakan bagian dari pengembangan TOD, terutama integrasi antara rest area dengan antar moda lainnya," kata Rivan.
Rivan menambahkan kesuksesan konsep Travoy Hub berpotensi diterapkan di rest area lainnya di jaringan tol Jasa Marga, terutama yang bersinggungan langsung dengan transportasi lain seperti kereta api, termasuk KRL, LRT, dan MRT serta transportasi umum lainnya seperti Transjakarta, Mikrotrans, dan angkutan shuttle.
"Nanti akan kami lihat juga di beberapa rest area yang mempunyai integrasi langsung dengan moda transportasi lainnya, baik dari kereta api atau mungkin juga Transjakarta dan Jaklingko, termasuk juga pengembangan MRT nantinya," ujar Rivan.
Foto: Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A Purwantono door stop kepada media usai acara Peresmian tempat istirahat pengembangan KM 05 Jagorawi dengan kosep toll corridor development Travoy Hub di Kawasan Travoy Hub TMII, Jakarta, Kamis, (25/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A Purwantono door stop kepada media usai acara Peresmian tempat istirahat pengembangan KM 05 Jagorawi dengan kosep toll corridor development Travoy Hub di Kawasan Travoy Hub TMII, Jakarta, Kamis, (25/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asyik! Tarif Maksimal LRT Hanya Rp10.000 Saat Libur Panjang Waisak