Jakarta -
Aipda Santho Marulitua Simanjuntak sudah hampir 19 tahun mengabdi di bidang keuangan kepolisian. Aipda Santho selalu menekankan kepada dirinya agar selalu tertib, transparan, dan bekerja sesuai aturan.
Atas komitmennya tersebut, Kasi Keuangan Polres Kepuas itu berhasil membawa Polres Kapuas mendapatkan Indikator Kualitas Pelaksanaan Anggaran (IKPA) sempurna tahun 2024. Sebelumnya, saat menjabat sebagai Kasi Keuangan Poles Pulang Pisau, Aipda Santho juga berhasil membawa Polres Pulang Pisau mendapat IKPA sempurna.
"Saya sebelum menjabat di Polres Kapuas itu, saya menjabat Kasi Keu di Polres Pulang Pisau, puji tuhan juga saya mendapat nilai sempurna di sana, ada beberapa penghargaan juga dari Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan KPPN Palangka Raya," kata Ipda Santho dalam program Hoegeng Corner detikPagi, Selasa (21/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aipda Santho menyebut pencapaian itu diperolehnya karena kerja sama tim. Dia menyebut proses yang dilakukan di bidang keuangan dilakukan dengan perencanaan matang, eksekusi yang baik hingga laporan pertanggungjawaban keuangan yang transparan.
"Jadi setelah saya mendapatkan penghargaan tersebut saya dipindahkan, dimutasikan ke Polres Kapuas, saya menerapkan apa yang ada di Polres Pulang Pisau ke Polres Kapuas, puji tuhan Polres Kapuas juga mendapatkan IKPA sempurna. Sebenarnya bukan keberhasilan saya sendiri, tapi keberhasilan seluruh personel atas dukungannya karena moto di Polres Kapuas itu 'Sukses Melalui Kebersamaan'," sebut dia.
Aipda Santho bertekad akan selalu menerapkan disiplin dalam anggaran di mana pun dia akan ditugaskan. Santho mengaku telah berkecimpung di bidang keuangan sejak 19 tahun yang lalu.
"Apabila saya dipindahin lagi, dimutasikan, saya tetap konsisten dan komitmen menerapkan anggaran. Saya sudah berkecimpung dalam bidang keuangan ini sudah 19 tahun," tutur dia.
Dalam pengelolaan keuangan ini, Santho melakukannya secara hati-hati. Dia lebih memilih langsung mengirim ke rekening jajaran usai Polres menerima anggaran.
"Apabila kita membayarkan cash, kita ada human error namanya, misal ada hilang dalam segepok itu 200 ratus, kita nggak tahu kececer di mana, itu kan kita nombok pakai uang pribadi, jadi saya mengatasi hal tersebut saya langsung dari rekening Polres langsung ke penerima, jadi saya cuma lewat saja. Jadi anggaran cash tidak ada di tempat saya langsung. Bukti pembayaran saya itu sudah bukti transfer tadi," tutur dia.
Kunci utama yang dilakukan Santho adalah mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga takut melakukan penyimpangan. Dia menyebut, keimanan bisa menuntun untuk melaksanakan anggaran dengan tertib, lancar dan transparan.
"Kita harus dekat sama Tuhan, agar kita jalannya dilapangkan dalam urusan apapun. Akar keimanan, saya berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus supaya saya disabarkan melaksanakan anggaran ini supaya lancar, aman, tertib, terpercaya dan secara transparan," pungkasnya.
(lir/knv)