Polri Panen Raya Jagung hingga Bisa Ekspor ke Malaysia Bikin Bahagia Prabowo

14 hours ago 3

Bengkayang -

Sebanyak 1.200 ton jagung hasil panen raya Polri diekspor ke Sarawak, Malaysia. Pelepasan ekspor jagung ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Kamis, 5 Juni 2025, saya berangkatkan ekspor perdana jagung sebanyak 1.200 ton ke Malaysia," ujar Prabowo dalam acara panen raya jagung serentak kuartal II di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).

Setelah pelepasan dari Prabowo, truk-truk pengangkut jagung itu berangkat menuju Malaysia. Di bagian depan dan samping truk terdapat spanduk berwarna merah putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalamnya tertulis 'ekspor ke Malaysia' dan 'panen raya jagung serentak kuartal II'. Prabowo melambaikan tangan kepada para sopir truk yang membawa jagung-jagung itu ke Malaysia.

Di kesempatan yang sama, Prabowo bahagia dengan panen raya jagung yang diinisiasi oleh Kapolri dan jajaran Polri lainnya. Besarnya hati Prabowo ini karena panen raya jagung melanjutkan panen beras sebelumnya.

"Hari ini saya merasa besar hati, merasa bahagia, karena kalau beberapa saat yang lalu kita sudah melihat bukti keberhasilan kita di bidang produksi pangan yaitu terutama komoditas beras," ujar Prabowo.

Prabowo menyambut baik panen raya jagung ini karena memberikan sinyal bagus soal pangan. Prabowo tak merasa cepat puas dengan sinyal ini, tapi menjadi tanda untuk keberlanjutan.

"Kita sudah lihat bukti tanda-tanda keberhasilan awal, bukan kita cepat puas, tapi kita juga secara objektif kita harus paham, dan harus mengerti, hasil-hasil yang telah dicapai," imbuhnya.

Kegiatan panen raya yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang tersebut menjadi simbol kebangkitan pertanian berbasis kolaborasi antara Polri dan masyarakat. Dari 218,35 hektare lahan yang digarap, hasil panennya kini mencapai 9,3 ton per hektare, naik tajam dari 2 ton per hektare sebelum dikelola secara modern.

"Adapun pada hari ini, akan dilaksanakan pelepasan ekspor perdana 1.200 ton jagung seharga Rp. 5.900 per kg menuju Sarawak, Malaysia," tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Peningkatan produktivitas ini juga tak lepas dari penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi MIGO Bhayangkara, hasil riset Polda Kalbar. Para petani kini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan, dari sebelumnya hanya sekitar Rp 500 ribu.

Menjawab tantangan surplus produksi yang diperkirakan mencapai hingga 6 juta ton, Polri bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyerap panen jagung dengan harga pembelian pemerintah Rp 5.500 per kg. Selain itu, ada dua provinsi lain yang juga mengekspor jagung, yakni Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Gorontalo sebesar 27 ribu ton dan NTB sebesar 20 ribu ton," ucap Jenderal Sigit.

"Hal ini dilakukan karena terdapat proyeksi surplus sebesar 1-6 juta ton atau bahkan bisa lebih tinggi, antara jumlah produksi bersih dengan jumlah kebutuhan tahun 2025," sambungnya.

Jenderal Sigit berharap kolaborasi ini dapat terus dikembangkan di seluruh wilayah penghasil jagung di Indonesia. Hal ini sangat penting karena dapat memberikan kemudahan akses permodalan, ketersediaan lahan dan alat produksi pertanian, serta pemberian edukasi teknis sejak tahap pratanam hingga masa panen, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.

(isa/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |