Jakarta -
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menanggapi Pemerintah Kota Solo menjadikan Roblox sebagai salah satu bagian dari ekstrakurikuler pelajar sekolah menengah pertama (SMP). Lalu Hadrian mengingatkan agar hal itu tidak keluar dari kurikulum pendidikan nasional.
"Ya tentu kami melihatnya bahwa selama manfaatnya lebih besar dari mudaratnya ya silakan saja. Tetapi tidak boleh keluar dari kurikulum pendidikan secara nasional," kata Lalu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu mengatakan kebijakan itu harus mempertimbangkan manfaat bagi siswa. Ia menyebut, jika mudarat yang dihasilkan lebih banyak, lebih baik dihapus saja.
"Kalau ternyata kurikulum secara nasional tidak ada mengkaitkan persoalan itu, tidak memasukkan itu, ya sebaiknya jangan dilakukan karena kurikulum yang berlaku adalah kurikulum nasional, bukan kurikulum daerah," kata Lalu.
"Kalau itu mau dibuat seperti ekstrakurikuler dan sebagainya ya silakan saja. Selama sekali lagi manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya. Kalau mudaratnya lebih besar daripada manfaatnya, ya sebaiknya dihapus," sambungnya.
Komisi X DPR RI menyebut akan mengecek kepastian dari ekskul Roblox di Solo. Legislator PKB ini mengatakan dalam waktu dekat tim Komisi X DPR akan melaksanakan kunjungan kerja ke Solo.
"Ya tentu kita akan cek. Kita akan cek, kebetulan minggu ini ada kunker ke Solo. Teman-teman pasti akan cek," kata dia.
Ia menyadari tak selamanya konten yang dihadirkan di Roblox negatif. Lalu Hadrian meminta Komdigi merilis konten-konten yang dikategorikan tak baik.
"Ya kan tidak semua konten dari Roblox itu yang mengarah ke sisi negatif. Ada juga ya ambil sisi positifnya aja, tapi kalau negatif ya tentu kita harus batas," ujar Lalu.
"Komdigi harus bisa merilis mana konten-konten yang tidak baik, mana konten yang baik untuk siswa-siswi kita," sambungnya.
Sebelumnya, Pemkot Solo menjadikan permainan Roblox sebagai salah satu bagian dari ekstrakurikuler bagi pelajar SMP. Ekstrakurikuler itu dinaungi oleh Dinas Pendidikan dan Solo Technopark.
"Ya, ekskul ini memang didampingi oleh gurunya, didampingi oleh orang tuanya. Gimana kita melihat perkembangan dunia digital dan Roblox ini jika dengan pengawasan yang tepat, dengan pelatihan yang tepat akan membuat anak-anak bisa kreatif dan bisa bersosialisasi dengan kawan-kawannya di dunia online," kata Wali Kota Solo Respati Arti dilansir detikJateng, Jumat (12/9/2025).
Respati mengatakan ekstrakurikuler Roblox akan mendapat pendampingan dari guru. Kegiatan itu telah berjalan di Solo Technopark dengan nama Edublox.
"Edublox di Solo Technopark. Jadi Solo Technopark itu kan memang di sana pelatihan kerja, riset teknologi jadi full di sana. Iya sudah berjalan beberapa hari yang lalu," tambah Respati.
(dwr/azh)