Perjuangan Petugas SDA Tambal Sementara Tanggul Baswedan Jebol di Jaksel

4 hours ago 4

Jakarta -

Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) terus berupaya menambal sementara tanggul Baswedan yang jebol di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mereka menambahkan tumpukan karung berisi pasir sebagai tanggul darurat untuk mengurangi debit air yang masuk dari kali ke permukiman warga.

Petugas SDA bernama Sulaiman (35) mengatakan, sejak tanggul jebol pada Kamis (30/10/2025), dirinya dan rekan-rekan terus mengangkut karung pasir untuk menutup bagian tanggul yang jebol. Ia mengungkapkan jumlah karung pasir yang ada saat ini masih belum cukup untuk menahan luapan air.

"Kemarin sudah lima kubik dikirim. Untuk hari ini belum tahu, mungkin nanti kita kirim lagi berapa kubik lagi," kata Sulaiman di lokasi, Sabtu (1/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulaiman mengakui karung pasir tersebut belum mampu menahan derasnya air dari Kali Pulo. Namun ia menegaskan langkah ini adalah satu-satunya cara sementara yang bisa dilakukan petugas di lapangan.

Petugas SDA DKI, Sulaiman (35).Petugas SDA DKI, Sulaiman (35). (Rumondang/detikcom)

"Masih meluap airnya. Kalau dari hulunya hujan, ya ke sininya, ke hilirnya pasti tinggi airnya. Kalau masih begini mah kita juga bingung ngerjainnya," ujarnya.

Menurutnya, perbaikan permanen baru bisa dilakukan setelah debit air surut. Ia menyebut pembenahan selanjutnya akan menggunakan material bangunan yang lebih kuat dan permanen.

"Tunggu debit airnya agak menyusut, terus selanjutnya kita pembangunan seperti sediakala. Pakai bahan material bangunan seperti biasa," jelasnya.

"Soalnya pengerjaannya juga agak sulit kalau airnya masih meluap begini," lanjutnya.

Sulaiman juga mengungkapkan ada kendala dalam proses pengerukan kali karena lokasi tanggul yang sulit dijangkau alat berat.

"Kalau untuk pengerukan alat berat, nggak bisa. Soalnya, alat di kampung sini nggak bisa masuk. Alat berat kan harus ada akses jalan. Kalau akses jalannya memungkinkan bisa masuk, pasti diterjunkan alat berat," terang Sulaiman.

Ia berharap curah hujan bisa menurun agar perbaikan tanggul permanen segera dilakukan.

"Mudah-mudahan ke depannya hujan bisa berhenti. Jadi kita bisa lebih mudah untuk mengerjakannya," pungkasnya.

Sebagai informasi, tanggul Baswedan dibangun pada 2017. Namun tanggul tersebut jebol pada Kamis (30/10) sore, menyebabkan lima RT di kawasan Jati Padang tergenang dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Hingga Sabtu siang, sisa tanggul yang runtuh masih tampak di lokasi. Air masih mengalir deras ke permukiman warga. Mayoritas warga memilih tetap tinggal di rumah masing-masing sambil menunggu air surut. Mereka terlihat membersihkan rumah dan menjemur barang-barang yang basah akibat banjir.

Sementara itu, anak-anak di sekitar lokasi tampak bermain di tengah genangan air. Sebagian dari mereka bahkan mencari ikan-ikan kecil yang ikut terbawa arus.

(ond/aik)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |