Perang Baru Trump Berkobar! Negara Ini Ngamuk, Siap Lawan Invasi AS

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Venezuela pada Minggu (26/10/2025) mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai 'provokasi militer' yang dilakukan oleh negara tetangga Trinidad dan Tobago, berkoordinasi dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA). Pengecaman ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan dan pengerahan militer AS di kawasan Karibia.

Caracas menuduh langkah ini bertujuan memicu konfrontasi militer skala penuh dengan negara Amerika Latin tersebut. Mereka mengklaim telah menangkap sekelompok tentara bayaran yang memiliki "informasi langsung dari agen intelijen Amerika".

Menurut Caracas, kelompok ini memiliki tujuan untuk melancarkan serangan false flag di wilayah tersebut.


"Serangan false flag sedang berlangsung di perairan perbatasan Trinidad dan Tobago atau dari wilayah Trinidad atau Venezuela untuk menghasilkan konfrontasi militer penuh dengan negara kami," kata Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Dalam konteks militer, serangan false flag adalah sebuah operasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga pihak lain terlihat bertanggung jawab. Pemerintah Venezuela tidak memberikan rincian atau bukti lebih lanjut mengenai tuduhan serangan false flag ini.

Kecaman Venezuela muncul saat latihan militer bersama antara AS dan Trinidad dan Tobago sedang berlangsung di Karibia. Kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Gravely (DDG-107), dilaporkan mendekati Port of Spain untuk latihan gabungan dalam rangka memperkuat keamanan regional.

Ketegangan ini semakin diperburuk oleh serangkaian tindakan dari AS.
Pada awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi laporan bahwa ia telah mengizinkan CIA untuk melaksanakan operasi rahasia di Venezuela.


Selain itu, Pentagon telah meningkatkan pembangunan militer di Karibia dan Pasifik dengan mengerahkan grup kapal induk USS Gerald Ford. Presiden Trump juga telah melakukan sejumlah serangan terhadap kapal-kapal yang diklaim pemerintahnya menyelundupkan narkoba.


Di sisi lain, Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebelumnya juga pernah menuduh adanya rencana penanaman bahan peledak di kedutaan AS di Caracas pada awal Oktober.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Serangan Militer AS Tuai Kecaman Keras dari Venezuela

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |