FOTO Internasional
Reuters, AFP, CNBC Indonesia
02 July 2025 12:35

Tragedi maut melanda India selatan setelah sebuah ledakan hebat disusul kebakaran menghancurkan pabrik kimia milik Sigachi Industries di negara bagian Telangana, Senin (30/6/2025). Sedikitnya 39 orang dilaporkan tewas, sementara 34 lainnya luka-luka. (REUTERS/Stringer)

Insiden yang terjadi di fasilitas perusahaan pemasok bahan farmasi itu telah memaksa penghentian operasi selama 90 hari. Pemerintah negara bagian Telangana juga telah membentuk tim investigasi khusus beranggotakan lima orang untuk menyelidiki penyebab ledakan, yang hingga kini masih belum diumumkan secara resmi oleh pihak perusahaan. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)

Menurut otoritas kepolisian, lebih dari 140 orang sedang bekerja di dalam pabrik saat ledakan terjadi. Dari total korban jiwa, 25 di antaranya belum berhasil diidentifikasi, ungkap pejabat administrasi distrik, P. Pravinya. (REUTERS/Stringer)

Salah satu pekerja selamat, Chandan Gound (32), menuturkan bahwa dirinya lolos dari maut karena kebetulan sedang berada di luar ruangan untuk menggunakan kamar mandi. Sigachi Industries diketahui memproduksi microcrystalline cellulose (MCC) - bahan penting dalam industri farmasi karena sifatnya yang dapat mengikat, memadat, serta mempercepat pelepasan obat dalam tubuh. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)

Fasilitas yang hancur di Telangana itu menyumbang lebih dari seperempat kapasitas produksi tahunan perusahaan yang mencapai 21.700 juta metrik ton. Produk MCC dari Sigachi diekspor ke berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Australia, dan digunakan di sektor farmasi, makanan, kosmetik, hingga bahan kimia khusus. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)

Akibat insiden tersebut, saham Sigachi anjlok sekitar 8% pada Selasa, mencatatkan penurunan dua hari terbesar sepanjang sejarah perusahaan. Sigachi mengonfirmasi bahwa pabrik mereka mengalami kerusakan berat pada peralatan dan struktur bangunan, dan menyatakan fasilitas tersebut akan dihentikan operasionalnya selama 90 hari sejak Senin. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)