Menu makan bergizi gratis (MBG) di SMP daerah Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), ramai dibahas di media sosial (medsos). Warganet menyoroti keripik tempe hingga kacang tanah goreng yang jadi menu MBG di sekolah tersebut.
Disebutkan, menu MBG yang ramai disorot itu dibagikan di SMP Islam di Ciseeng. Dalam gambar yang dibagikan, menu MBG tersebut terdiri dari keripik tempe, kacang, biskuit dan satu buah jeruk.
Pengunggah menyampaikan keluhan dan meminta kejelasan menu dari SPPG terkait. Dalam foto yang diunggah, juga disertakan perkiraan harga dari tiap makanan yang disajikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiap item menu MBG tersebut, ditaksir harganya tidak lebih dari Rp 2.000. Padahal sebagaimana diketahui, menu MBG per siswa setidaknya seharga Rp 10-15 ribu.
BGN Akan Cek SPPG
Buntut sorotan atas menu MBG tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengecek satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah sekolah tersebut. BGN akan mengecek pemenuhan gizi dalam menu MBG yang diberikan ke siswa.
Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya mengatakan pihaknya akan menegur SPPG terkait jika fakta di lapangan menemukan menu makanan keripik tempe, kacang, biskuit dan satu buah jeruk.
"Setiap menu yang dinilai tidak memenuhi standard gizi akan dilakukan pengecekan langsung ke kepala SPPG dan ahli gizi. Bila memang faktual sesuai informasi, maka kepala SPPG dan ahli gizi diberikan teguran dan tercatat," kata Sony saat dikonfirmasi, Jumat (19/12/2025).
Menurutnya, jika SPPG melakukan kesalahan kembali maka akan ada teguran kedua. Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) juga akan melakukan evaluasi terhadap SPPG terkait.
"Bila melakukan pengulangan maka diberikan teguran kedua dan Biro SDMO akan melakukan evaluasi," ucap Sony.
Jika SPPG melakukan kesalahan untuk ketiga kalinya, Sony mengatakan maka BGN berhak mengganti kepala SPPG. Sony pun mewanti hal itu kepada SPPG dan ahli gizi program MBG.
"Bila dilakukan ketiga kali maka akan dilakukan penggantian Kepala SPPG dan ahli gizi," imbuhnya.
Dinkes Evaluasi SPPG
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menindaklanjuti viral MBG di SMP wilayah Ciseeng yang berisi keripik tempe, kacang, hingga biskuit. Dinkes akan mengevaluasi SPPG.
"Dinas Kesehatan sudah menurunkan tim dari Puskesmas setempat untuk melakukan penelusuran kasus, dan selanjutnya akan melakukan pembinaan dan evaluasi di dapur SPPG tersebut," kata Kadinkes Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty.
Dinkes akan memastikan prosedur di SPPG tersebut terkait penyediaan menu MBG untuk siswa. Dinkes juga akan berkoordinasi dengan tim ahli gizi SPPG untuk meninjau siklus menu yang disajikan.
"Terkait keluhan variasi menu, Dinas Kesehatan akan berkoordinasi dengan tim ahli gizi SPPG untuk meninjau kembali siklus menu yang disajikan," tuturnya.
Dia menegaskan, menu MBG harus memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrisi. Selain itu, juga patut diperhatikan aspek akseptabilitas (penerimaan) oleh anak-anak agar makanan tidak terbuang sia-sia.
Simak juga Video 'Menkeu Purbaya soal Relokasi Anggaran MBG untuk Bencana Sumatera':
(jbr/idn)

















































