Kronologi Sopir Taksi Online Dibunuh Duo Perampok di Tol Jagorawi

3 hours ago 2
Bogor -

Pembunuhan Ujang Adiwijaya (57), sopir taksi online yang mayatnya dibuang di pinggir Tol Jagorawi, Bogor, akhirnya terungkap. Polres Bogor menangkap dua pelaku, RS dan AH, sekaligus mengungkap motif perampokan di balik aksi keji tersebut.

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin (10/11). Jasad korban ditemukan dalam kondisi terikat di tangan dan kakinya, di pinggir Tol Jagorawi, tepatnya di KM 30+800 pada sore hari.

"Jadi sore itu personel dari Poslek Citeureup mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa melihat sesosok mayat di pinggir Tol Jagorawi. Kemudian dilakukan pengecekan ke lokasi," kata Wikha dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Tegar Beriman, Bogor, Kamis (13/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Satreskrim Polres Bogor bergerak cepat melakukan identifikasi dan penyelidikan. Dari pemeriksaan sidik jari, polisi mengetahui identitas korban yang menjadi titik awal penyelidikan dimulai.

Hasil visum jenazah ditemukan adanya sejumlah kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga kuat korban dibunuh.

"Diketahui bahwa korban meninggal karena menjadi korban kekerasan. Ada beberapa bekas kekerasan di tubuh korban, salah satunya ada luka dari di sekitaran leher dan bercak pendarahan di pundak kanan dan kiri, serta leher," jelasnya.

Pura-pura Pesan Taksi

Kasus ini bermula saat dua tersangka, RS dan AH, memesan taksi online. Sejak awal, keduanya sudah berniat melakukan perampokan dengan mencari korban secara acak.

Orderan penumpang itu masuk ke aplikasi ojol milik korban. Kedua pelaku dijemput korban di kawasan Depok.

Singkat cerita, dalam perjalanan, kedua pelaku melancarkan aksinya. Mereka menjerat leher korban dengan tali jemuran dan memukul kepala korban.

"Tersangka RS kemudian mengambil alih kemudi. Sempat berputar-putar ke beberapa lokasi untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia atau belum," imbuhnya.

Korban Dibuang di Pinggir Tol

Setelah memastikan korban meninggal dunia, mereka sempat berhenti di counter elektronik untuk menjual ponsel korban. Hasil penjualannya digunakan untuk mengisi bensin, saldo kartu elektronik, dan lain-lain.

"Kemudian mereka kembali berkeliling sambil memastikan korban meninggal dunia. Kemudian setelah memastikan, di area Tol Jagorawi pelaku melambangkan tangan dan kaki korban, dan meninggalkan jenazah korban di pinggir tol Km 30+800," jelasnya.

Kemudian, mobil yang dirampok pelaku tersebut sempat mogok di dekat Gerbang Tol (GT) Sentul Utara. Kedua tersangka memanggil mobil towing dan membawa mobil korban ke bengkel.

"Alhamdulillah mobilnya pun sudah ditemukan. Kemarin sudah kita amankan juga untuk barang bukti yang diambil tersangka. Nomornya sama, serinya juga sama, jadi dipastikan bahwa itu tadinya mau diambil oleh pelaku. Namun karena mogok dan diletakkan di salah satu bengkel di Citeureup," sebutnya.

Sembunyi di Makam Keramat

Setelah menaruh mobil di bengkel, kemudian kedua tersangka melarikan diri ke Ciamis. Keduanya ditangkap saat melakukan 'paniisan' di salah satu makam di Ciamis.

"Kedua tersangka saat ditahan sedang melakukan paniisan, atau berharap mendapatkan pertolongan dari hal-hal gaib yang dilakukan di salah satu tempat pemakaman di Ciamis. Jadi waktu ditangkap kondisinya kedua tersangka ini sedang melakukan paniisan," bebernya.

Sejumlah barang bukti turut diamankan dalam kejadian itu. Di antaranya 1 buah mobil, 1 potongan lakban warna coklat dan hitam, 1 bed cover warna biru dipakai untuk bekap korban, tali jemuran merah untuk mencekik leher korban, 1 setel baju, 1 dus ponsel dan ponselnya.

"Kepada para pelaku disangkakan Pasal 365 ayat 4 KUHP yaitu pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian dan Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana," pungkasnya.

(rdh/mea)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |