Kim Jong Un Kirim Ucapan Tahun Baru ke Putin, Isinya Dramatis!

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa hubungan negaranya dengan Rusia sangat kuat karena kedua negara sudah "berbagi darah, hidup, dan mati di parit yang sama" dalam perang Ukraina. Pernyataan tersebut dia sampaikan saat mengirimkan ucapan selamat Tahun Baru kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Melansir Al Jazeera, Pesan Kim tersebut dibuat untuk membalas ucapan selamat Tahun Baru Presiden Putin sendiri kepada pemimpin Korea Utara pada 18 Desember. Dalam pesan itu, Putin memuji peran heroik pasukan Pyongyang di wilayah Kursk barat Rusia.

Dalam pesannya kepada Putin, yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik negara pada hari Sabtu, Kim mengatakan bahwa 2025 adalah tahun yang benar-benar bermakna bagi hubungan bilateral kedua negara. Kim juga menyebut menyebut hubungan antara Moskow dan Pyongyang sebagai aset yang berharga untuk diteruskan selamanya, tidak hanya di era sekarang tetapi juga oleh generasi penerus dari generasi ke generasi.

"Sekarang tidak ada yang dapat merusak hubungan antara rakyat kedua negara dan persatuan mereka," kata Kim, menurut kantor berita Yonhap Korea Selatan dikutip Sabtu (27/12/2025).

Badan intelijen Korea Selatan dan Barat mengatakan Korea Utara mengerahkan ribuan pasukan untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina.

Korea Utara secara resmi mengkonfirmasi pada bulan April bahwa mereka telah mengerahkan pasukan untuk mendukung kampanye militer Rusia melawan Ukraina dan bahwa tentara mereka telah tewas dalam pertempuran.
Awal bulan ini, Kim mengakui bahwa pasukan Korea Utara dikirim untuk membersihkan ranjau darat di wilayah Kursk Rusia pada Agustus 2025, setelah serangan Ukraina, dan bahwa setidaknya sembilan tentara dari resimen teknik tewas selama penempatan 120 hari tersebut.

Pesan Tahun Baru Kim kepada Putin dikirim sehari setelah ia menginstruksikan para pejabatnya untuk meningkatkan produksi rudal dan membangun lebih banyak pabrik untuk memproduksi amunisi.

Korea Utara juga telah meningkatkan uji coba rudal dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para analis bertujuan untuk meningkatkan akurasi persenjataan roket jarak pendek, menengah, dan jauhnya untuk mencegah apa yang dilihat Kim sebagai ancaman dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Para analis pun mengatakan peningkatan uji coba senjata juga dapat dikaitkan dengan ekspor peralatan militer Korea Utara ke Rusia.

Selain pengerahan pasukan, Pyongyang diyakini telah memasok Moskow dengan peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh, sementara Rusia telah memberikan bantuan keuangan, teknologi militer, serta pasokan makanan dan energi ke Korea Utara.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |