Ketua DPRD DKI Minta Kenaikan Tarif TransJakarta Harus Rasional dan Adil

5 hours ago 2

Jakarta -

Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin meminta kenaikan tarif TransJakarta harus rasional dan adil. Menurutnya, perlu ada kajian secara menyeluruh baik di sisi korporasi hingga kemampuan ekonomi masyarakat.

"Setiap wacana kenaikan tarif harus dikaji secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi kebutuhan korporasi atau efisiensi subsidi, tetapi juga dari sisi daya beli rakyat dan keadilan sosial," kata Khoirudin kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, TransJakarta tak hanya sekadar entitas bisnis. Namun, juga bagian dari pelayanan publik yang wajib menjaga aksesibilitas. Khoirudin mengatakan jika harus dilakukan kenaikan tarif, perlu mempertimbangkan sejumlah hal, seperti tingkat inflasi dan kemampuan ekonomi masyarakat saat ini.

Kemudian, efisiensi operasional internal PT TransJakarta. Hal itu, agar tidak membebankan masyarakat akibat ketidakefisienan manajerial.

"Kualitas dan keandalan layanan, termasuk ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan armada. Alternatif subsidi silang atau skema tarif progresif (misalnya tarif khusus pelajar, lansia, dan pekerja informal)," ujarnya.

Khoirudin akan meminta kajian transparan dari Pemprov DKI Jakarta dan PT TransJakarta. Dia mengatakan DPRD akan mengawal rencana kenaikan tarif TransJakarta.

"DPRD DKI akan meminta kajian transparan dari Pemprov dan PT TransJakarta sebelum menyetujui langkah apa pun. Prinsipnya, tarif harus tetap rasional, adil, dan berkeadilan sosial," tuturnya.

"Bagi kami, menjaga keseimbangan antara sustainabilitas layanan publik dan keberpihakan pada rakyat kecil adalah mandat konstitusional DPRD DKI Jakarta sebagai penyambung aspirasi masyarakat," imbuh dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bimbang dengan rencana menaikkan tarif bus Transjakarta (TransJ). Ia melihat pendapat publik terbelah dengan rencana tersebut.

"Tadi yang utama Rp 3.500-nya, cuma gubernurnya lagi bimbang," kata Pramono saat sambutan di gedung Transjakarta, Jakarta Timur, Senin (10/11).

Pramono bingung lantaran ada pro-kontra di masyarakat terkait rencana kenaikan tarif bus TransJ. Menurutnya, reaksi publik betul-betul terbelah.

(amw/eva)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |