Kereta Cepat Mau Diperpanjang Sampai Surabaya, Jepang Tertarik Bangun?

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, beredar kabar soal jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan diperpanjang hingga Surabaya. Rencana ini tentu masih dalam pertimbangan melalui pembahasan dan kajian yang mendalam.

Menanggapi hal itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi mengatakan, pihaknya terbuka untuk dilibatkan dalam diskusi jika ada permintaan resmi dari Indonesia. Namun, jika melihat sejarah proyek Jakarta-Bandung, Jepang kalah tender karena faktor biaya.

"Kereta cepat itu mahal, baik untuk pembangunan maupun pemeliharaannya. Hanya jalur tertentu seperti Shinkansen Tokyo-Osaka yang menguntungkan. Jalur lain seperti Tohoku atau Hokuriku belum tentu untung. Selain itu, sebagian jalur sudah dibangun dengan teknologi negara lain, jadi secara teknis sulit untuk menggabungkan dua sistem berbeda," ujar Masaki Yasushi kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (8/6/2025).

Dia melanjutkan, pihak Jepang belum menerima permintaan dari pemerintah Indonesia. Jika ada, pemerintah Jepang akan pertimbangkan, meski secara teknis proyek kereta cepat tidaklah mudah. Jalan untuk mewujudkan proyek ini jelas masih panjang.

"Jadi saya pikir ini juga merupakan bidang di mana kita bisa saling berbagi pengalaman. Anda tahu sejarah dari semua proyek tersebut. Berdasarkan itu, pertama-tama tentu kita memiliki pembangunan yang menarik dalam hal kereta cepat di sini. Tapi kita membutuhkan anggaran yang memadai dan juga kelanjutan keuntungan dari proyek itu," ungkap dia.

Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)Foto: Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)
Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)

Menurut Masaki Yasushi, perlu ada diskusi yang mendalam terkait syarat-syarat pembangunan kereta cepat yang layak. Namun, secara terus terang, perusahaan Jepang kemungkinan akan menemui kesulitan untuk memulai proyek perpanjangan jalur kereta cepat menuju Surabaya.

"Secara teknis, saya bukan ahli, tetapi saya tidak yakin apakah kami bisa memperpanjang jalur kereta cepat yang sudah dibangun itu dengan teknologi dari negara lain," kata dia.

Dia menjelaskan, teknologi kereta cepat China sebenarnya memiliki banyak kesamaan dengan kereta cepat Jepang. Namun, tetap saja ada perbedaan teknis yang membuat Jepang ragu untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya.

Jepang sendiri sebenarnya sudah pernah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia di bidang transportasi publik dengan membangun MRT di Jakarta.

"Jadi tentang pertanyaan Anda mengenai kereta cepat, tentu kami siap berdiskusi jika Indonesia secara resmi mengajukan permintaan. Tapi jika melihat sejarah proyek kereta cepat ini, serta perbedaan teknisnya, menurut pandangan pribadi saya, itu tidak mudah untuk direalisasikan," pungkas dia.


(luc/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inti Jepang Melonjak Jadi 3,5%, Tertinggi Sejak 2023

Next Article Penumpang Selamat Setelah Gelantungan di Kereta Cepat-Polisi Bertindak

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |