Kawasan Ekonomi Khusus, 'Senjata' RI Genjot Investasi dan Ekonomi RI

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia tengah memperkuat peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai instrumen strategis dalam mendorong pembangunan nasional dan pencapaian target investasi.

Dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Selasa (22/7&, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjadikan KEK sebagai pilar penting dalam strategi pertumbuhan ekonomi jangka menengah.

Rapat dihadiri oleh Wakil Presiden, para Menteri terkait, dan pimpinan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK seluruh Indonesia.

Berdasarkan keterangan resmi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang lebih baik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan.

KEK dinilai memiliki peran strategis dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.

"Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari Kementerian/Lembaga terkait yang meliputi peningkatan aksesibilitas dan infrastruktur, penyediaan energi, pengembangan kawasan, serta kapasitas sumber daya manusia di KEK," tulis Airlangga dikutip Kamis (24/7/2025).

Maka dari itu, seluruh BUPP KEK diinstruksikan untuk menyampaikan data komprehensif mengenai capaian dan potensi KEK yang dikelolanya agar alokasi dukungan dapat diarahkan secara tepat dan efektif.

Secara kumulatif, KEK telah merealisasikan investasi sebesar Rp263,4 triliun, membuka lapangan kerja bagi 160.874 orang, baik melalui BUPP (developer) maupun 403 Pelaku Usaha di seluruh KEK," lanjutnya.

Dari 25 KEK, terdapat 2 KEK yang mencatatkan kinerja terbaik dari sisi investasi dan serapan tenaga kerja, yaitu KEK Gresik dan KEK Kendal.

Adapun KEK Gresik berhasil menghimpun investasi sebesar Rp92,8 triliun dengan serapan tenaga kerja 39.656 orang, disusul KEK Kendal yang merealisasikan investasi senilai Rp86,575 triliun dan menyerap tenaga kerja 61.984 orang.

"Sepanjang tahun 2024, nilai investasi di 24 KEK mencapai Rp90,1 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 47.747 orang, dan tambahan 72 pelaku usaha baru. Pada tahun 2024, KEK juga berhasil mencatat ekspor senilai Rp22,02 triliun," ujarnya.

Pada tahun 2025, telah ditetapkan satu KEK baru yaitu KEK Industropolis Batang, dan hingga saat ini terdapat 25 KEK yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Berdasarkan data sementara, perkembangan KEK di Kuartal I-2025 menunjukkan tren positif dengan nilai investasi mencapai Rp17,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,1 triliun. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat, dari 9.382 orang menjadi 15.683 orang.

Dalam Ratas, Presiden pun memberikan arahan agar Pemerintah melaksanakan review dan evaluasi kinerja KEK secara rutin untuk menilai sejauh mana kontribusi dan manfaat KEK bagi perekonomian nasional.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Ada Perang Dagang AS, Kawasan Industri di RI Ketiban Berkah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |