Kakorlantas Ajak Jajaran Jadi Pahlawan Keselamatan, Gencarkan Polantas Menyapa

4 hours ago 1

Semarang -

Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho mengajak seluruh jajaran polantas, termasuk di Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, menjadi pahlawan keselamatan. Irjen Agus meminta seluruh polisi lalu lintas berada di lapangan dan dekat dengan masyarakat.

Awalnya, Irjen Agus bicara mengenai kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam melakukan transformasi organisasi. Dia mengatakan organisasi Polri harus menjadi besar dengan prestasi yang membanggakan, khususnya di bidang lalu lintas.

"Transformasi operasional, saya minta rekan-rekan, saya dulu pernah datang ke sini ada samsat, ada satpas adalah bonus. Yang paling penting adalah rekan-rekan menjadi pahlawan keselamatan. Anda berada di jalan, jadi transformasi operasional, itu ada lima kegiatan besar yang harus kita lewati, yang harus menjaga marwah polantas," ujar Irjen Agus saat paparan di Polda Jateng, Selasa (21/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima kegiatan besar itu adalah Operasi Keselamatan, Operasi Ketupat, Operasi Patuh, Operasi Nataru, dan Operasi Zebra. Dia meminta polisi lalu lintas mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar dalam kegiatan besar itu.

"Anda harus menjadi pahlawan keselamatan," katanya.

Irjen Agus mengungkapkan alasan para anggota harus menjadi pahlawan keselamatan. Sebab, dia berkaca, pada 2024, angka kecelakaan tinggi, mencapai 150 ribu dalam setahun, kemudian memakan korban jiwa sebanyak 26.512.

"Oleh sebab itu, transformasi operasional tolong betul-betul Pak Dirlantas dicek, para kasat lantas dicek, Anda tak bekerja di belakang meja, Anda harus jadi pahlawan keselamatan, sehingga decade of action yang mengatakan fatalitas angka kecelakaan harus dikurangi 50 persen itu harus bisa kita capai," katanya.

Oleh karena itu, Irjen Agus mengatakan pihaknya mengadakan program 'Polantas Menyapa'. Program ini bertujuan agar kehadiran polisi lalu lintas dirasakan di tengah masyarakat.

"Maka dari itu, dalam program saya, ada Polantas Menyapa, di samsat ada menyapa, di jalan ada menyapa, di mana pun ada menyapa, dan bahkan saya ber-statement bahwa Korlantas Polri, Dirlantas, dan kasat lantas tidak bangga melakukan penegakan hukum," katanya.

"Anda bayangkan, proses penegakan hukum 95 persen adalah menggunakan e-TLE, 5 persen hanya boleh menggunakan tilang. Oleh sebab itu, mohon izin saya pastikan transformasi digital, revitalisasi e-TLE sudah berjalan," imbuhnya.

Terakhir, Irjen Agus pun meminta seluruh anggota Polri, khususnya polantas mengubah budaya kerja. Dia juga mengingatkan agar tidak ada anggota yang melanggar.

"Jadi saya minta kita mengubah kultur bagaimana kita melayani masyarakat, bisa dekat dengan masyarakat, dan tidak boleh menyakiti masyarakat, ini saya titip betul, rekan-rekan harus bisa introspeksi diri, mawas diri, zamannya sudah beda, sekarang sudah zamannya modern digital, dan tot tot wuk wuk sudah tidak ada, saya bekukan," pungkasnya.

(zap/hri)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |