Ini Bocoran Rencana Konsolidasi 16 BUMN Asuransi

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re buka suara mengenai rencana konsolidasi seluruh perusahaan asuransi yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan rencana penggabungan besar-besaran atas 16 perusahaan asuransi itu masih dalam tahap diskusi dengan pihak terkait.

"Kita mesti diskusikan, karena banyak yang harus kita pertimbangkan. Bukan cuma mindahin saham aja, tapi gimana business process-nya, business alignment ya, fokus bisnisnya, gimana teknologi," ujar Benny di sela-sela acara Indonesia Re International Conference 2025 di Menara Danareksa, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, aspek yang paling susah dalam rencana konsolidasi tersebut adalah sumber daya manusia (SDM). Maka demikian, Benny mengatakan pihaknya harus berhati-hati dalam merealisasikan rencana tersebut.

Seperti diketahui, rencana ini dikepalai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Benny menyebut banyaknya jumlah BUMN dengan segala ragam jenis bisnisnya menjadi mesin baru buat pemerintah dalam menggerakkan ekonomi Indonesia.

"Kan waktu itu sudah pernah disampaikan, sepertiga [penggerak ekonomi RI] tuh ada dimiliki oleh BUMN, yaitu sekarang adalah di bawah Danantara koodinasinya. Jadi memang sangat-sangat dibutuhkan ya, peran dan support, dan so far memang Danantara sangat men-support kita," ujar Benny.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia Re juga berbicara mengenai kemungkinan konsolidasi perusahaan reasuransi di Indonesia. Berkaca dari negara lain, jumlah ideal perusahaan reasuransi di suatu negara sebanyak dua.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan inisiatif konsolidasi perusahaan BUMN ini menjadi langkah utama untuk bisa mencapai jumlah perusahaan reasuransi yang ideal.

Saat ini, terdapat tiga perusahaan reasuransi BUMN, yakni Indonesia Re, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), PT Reasuransi Nasional Indonesia (NasionalRe). Delil mengatakan pihaknya akan melihat potensi dari penggabungan ketiga perusahaan reasuransi pelat merah tersebut. Sementara itu, konsolidasi dengan perusahaan reasuransi swasta disebut sulit karena pemiliknya berbeda-beda.

"Tapi ya at least dari yang controllable buat kita, which is adalah yang ada di dalam ekosistem BUMN," pungkas Delil pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dampak konsolidasi besar-besaran perusahaan asuransi BUMN akan memperkuat perannya di industri asuransi. Sebab, saat ini jumlah pemain yang berasal dari ekosistem BUMN banyak, namun kebanyakan berukuran kecil.

"Dengan konsolidasi ini, kita berharap kita punya tidak terlalu banyak players, tapi semua kuat-kuat. Capital-nya juga kuat. Capability professionalism-nya juga kuat, sehingga mereka bisa menahan risiko lebih banyak di dalam negeri, tapi tidak hanya sekadar menahan memperbanyak retensi dalam negeri. Mereka juga dengan expertise yang mereka punya yang juga kuat itu. Mereka juga mampu menyeleksi risiko," terang Delil.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Indonesia Re Cetak Laba Rp 72,7 Miliar Pada 2024

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |