Jakarta, CNBC Indonesia - Kontingen Indonesia memastikan diri mengunci posisi runner-up pada klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2025 yang berlangsung di Thailand pada 9-20 Desember. Kepastian tersebut didapat setelah Indonesia mengoleksi 91 medali emas hingga Jumat (19/12) pukul 22.00 waktu setempat, angka yang tidak lagi dapat terkejar oleh pesaing terdekatnya, Vietnam.
Pada pembaruan klasemen terakhir, Vietnam berada di posisi ketiga dengan perolehan 86 medali emas. Sementara itu, Indonesia masih menyisakan dua peluang perebutan medali emas pada hari terakhir pertandingan. Vietnam, di sisi lain, memiliki tiga laga final yang berpotensi menghasilkan emas tambahan.
Namun, dalam skenario terburuk sekalipun, posisi Indonesia tetap aman. Jika Vietnam berhasil menyapu bersih tiga emas tersisa dan Indonesia tidak menambah emas sama sekali, total emas Vietnam hanya akan mencapai 89 keping, masih berada di bawah raihan Indonesia yang telah mengoleksi 91 emas. Dengan kondisi tersebut, posisi Indonesia sebagai runner-up SEA Games dapat dipastikan.
Capaian ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi olahraga Indonesia. Terakhir kali Merah Putih menempati peringkat kedua SEA Games terjadi pada edisi 1995. Dalam beberapa penyelenggaraan berikutnya, terutama saat Indonesia tidak menjadi tuan rumah, posisi kontingen nasional umumnya berada di peringkat ketiga atau keempat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan dan motivasi langsung kepada para atlet dalam pertemuan di Istana Negara, menegaskan bahwa perjuangan di arena SEA Games merupakan bagian dari tugas mulia dalam membela dan mengharumkan nama bangsa.
Selain dukungan moril, kebijakan pemerintah terkait pemberian tambahan insentif sebesar Rp1 miliar bagi atlet peraih medali emas. Kebijakan tersebut dinilai memberikan jaminan masa depan bagi atlet, sekaligus menjawab kekhawatiran sebagian orang tua terkait keberlanjutan karier atlet setelah masa kompetisi.
Dengan pencapaian ini, SEA Games Thailand menjadi salah satu edisi paling bersejarah bagi Indonesia dalam tiga dekade terakhir.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]


















































