Gelson Kurniawan, CNBC Indonesia
15 December 2025 11:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia menunjukkan momentum positif menjelang akhir 2025, hal ini didorong oleh aksi window dressing dan pemangkasan suku bunga global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 8.680 (15/12/2025) pada 8.776 (11/12/2025) membentuk new high, mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan IHSG ini didukung foreign inflow yang meningkat, seiring pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025.
Di tengah penguatan saham-saham blue chip dan konglo, saham bank digital mulai menjadi fokus investor dengan peningkatan kinerja terkini.
Saham bank digital semakin bervariasi seiring rencana IPO dari Superbank. Prospek bank digital secara keseluruhan tetap menjanjikan, hal ini didukung digitalisasi UMKM dan penurunan suku bunga, meski valuasi beberapa emiten sudah mendekati puncak.
Valuasi Yang Masih Menarik
Dalam konteks momentum positif bank digital, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tercatat memiliki valuasi yang masih menarik.
Berdasarkan data per 28 November 2025, saham AGRO diperdagangkan pada PBV 1,60 kali, atau masih di bawah rata-rata industri bank digital yang sebesar 3,2 kali. Ini mencerminkan prospek upside untuk mencapai harga yang lebih representatif.
Keunggulan Strategi O2O dan Ekosistem BRI
Bank Raya sebagai Digital Attacker dari BRI Group, memanfaatkan strategi online-to-offline (O2O) yang mengintegrasikan aplikasi digital dengan jaringan fisik BRI yang ekstensif.
Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada akuisisi nasabah berbiaya tinggi, sekaligus memanfaatkan infrastruktur induk untuk ekspansi secara efisien.
Kinerja Keuangan yang Konsisten
Strategi ekosistem ini bukan hanya sekedar konsep, melainkan tercermin dalam hasil laporan keuangan. Kinerja Kuartal III-2025 (9M25) mengonfirmasi kemajuan bisnis AGRO yang stabil:
-
Laba bersih naik 23,9% YoY menjadi Rp41,97 miliar.
-
Penyaluran kredit digital tumbuh 50,1% YoY, didorong Pinang Dana Talangan, sebuah solusi pinjaman jangka pendek untuk Agen BRILink dan agen keuangan lainnya yang mencapai Rp17,56 triliun (naik 47,9% YoY).
-
Simpanan digital meningkat 61,4% YoY ke Rp1,75 triliun, menunjukkan kepercayaan nasabah yang solid.
Dukungan Sentimen Makroekonomi
Faktor pendukung AGRO juga datang dari sentimen makroekonomi yang kondusif. Penurunan suku bunga The Fed, berpotensi menekan biaya dana perbankan dan mendukung minat investor pada saham sektor keuangan dan growth stock.
Kombinasi antara valuasi murah (PBV 1,6x), pertumbuhan laba yang konsisten, serta dukungan ekosistem BRI yang terintegrasi, menempatkan Bank Raya pada posisi yang relatif menguntungkan. Dengan inflow asing yang mulai mengarah ke emerging market, maka saham AGRO dapat menjadi sorotan investor.
-
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)


















































