Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Kini Tembus US$4.380

3 hours ago 1

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia

22 December 2025 10:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) pada perdagangan pagi ini, Senin (22/12/2025).

Hingga pukul 10.17 WIB, harga emas dunia terpantau menguat 1,09% ke level US$4.385,59 per troy ons.

Capaian tersebut sekaligus menandai rekor tertinggi baru, setelah emas berhasil menembus rekor sebelumnya di level US$4.381,21 per troy ons yang sempat tersentuh pada 20 Oktober 2025.

Sebagai perbandingan, pada perdagangan sebelumnya, Jumat (19/12/2025), harga emas dunia tercatat menguat 0,14% dan ditutup di level US$4.337,99 per troy ons.

Lonjakan ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan lanjutan suku bunga Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Pelaku pasar saat ini memproyeksikan dua kali tambahan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun depan, menyusul data inflasi AS yang dirilis pekan lalu dan tercatat lebih rendah dari perkiraan pasar. Prospek pelonggaran kebijakan moneter tersebut menekan imbal hasil aset berbunga dan mendorong minat investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Dari sisi geopolitik, eskalasi konflik turut memperkuat daya tarik emas. Amerika Serikat dilaporkan tengah memantau pergerakan kapal lain di sekitar Venezuela setelah sebelumnya menyita dua kapal tanker dalam bulan ini.

Sementara itu, konflik Rusia-Ukraina juga kembali memanas setelah Ukraina untuk pertama kalinya menyerang kapal tanker Rusia di Laut Mediterania. Perkembangan ini meningkatkan persepsi risiko global dan memperkuat permintaan aset safe haven.

Proyeksi Harga Emas

Goldman Sachs GS.N memperkirakan harga emas akan naik 14% menjadi US$4.900 per troy ons pada Desember 2026 dalam skenario dasarnya, demikian dinyatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis, sambil menyebutkan risiko kenaikan terhadap pandangan ini karena potensi perluasan diversifikasi ke investor swasta.

Dalam catatan di mana bank tersebut membahas pandangannya tentang komoditas untuk tahun 2026, Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan bank sentral yang tinggi secara struktural dan dukungan siklikal dari pemotongan suku bunga The Federal Reserve AS akan menaikkan harga emas. Mereka terus merekomendasikan eksposur jangka panjang pada logam mulia tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |