Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada beras baik grosir atau eceran pada Mei 2025 alias semakin mahal. Inflasi terjadi meskipun stok beras mencatatkan rekor tertinggi.
Berdasarkan catatan BPS, rata-rata harga beras grosir pada Mei 2025 sebesar Rp13.735 per kilogram, naik dari bulan sebelumnya Rp13.728 per kilogram.
Alhasil, terjadi inflasi beras bulan ke bulan pada segmen grosir tercatat 0,05% dan dari tahun ke tahun sebesar 2,07% pada Mei 2025.
Sedangkan untuk eceran harga beras mencapai Rp14.784 per kilogram, lebih mahal ketimbang harga saat April yakni Rp14.754 per kilogram. Adapun inflasi beras eceran sebesar 0,2% pada bulan ke bulan serta inflasi 2,07% pada tahun ke tahun.
Kemudian harga beras di penggilingan mencapai Rp12.733 per kilogram, relatif stabil dari harga bulan sebelumnya yakni 12.734 per kilogram. Harga beras yang semakin mahal terjadi di tengah stok yang melimpah.
Stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton, pencapaian tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.
Hingga 31 Mei 2025, serapan mencapai 2,429 juta ton, pencapaian tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka ini melonjak lebih dari 400% dibandingkan dengan periode yang sama dalam lima tahun terakhir.
Data ini mengindikasikan bahwa produksi dalam negeri tidak hanya meningkat, tetapi juga terserap secara besar-besaran langsung dari petani.
Sementara itu, produksi beras nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi
Next Article Video: Simak! Dampak Kenaikan HET Harga Beras Rp1.000 Per Kg