Fakta Baru Ledakan SMAN 72: Pelaku Pakai Remote, Total Ada 7 Bom

2 hours ago 1
Jakarta -

Fakta baru terungkap dalam insiden ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pelaku menggunakan remote untuk mengatur ledakan.

Dirangkum detikcom, Rabu (12/11/2025), hal itu diungkap Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya. Ledakan tersebut terjadi pada Jumat (7/11) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henik mengatakan bom yang meledak di masjid SMAN 72 Jakarta diduga dikendalikan menggunakan remote. Henik mengatakan posisi pelaku saat meledakkan bom tersebut tidak berada di dalam masjid.

"Dari beberapa barang bukti kita analisis bahwa power yang digunakan oleh terduga itu dengan menggunakan 4 buah baterai AAAA kemudian initiator-nya adalah electric mass, kemudian explosive-nya mengandung potassium chloride," kata Henik, Selasa (11/11).

Henik mengatakan remote yang digunakan pelaku untuk meledakkan bom di masjid tidak ditemukan di dalam masjid. Di lokasi ditemukan sisa material ledakan bom.

"Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kita temukan di dalam masjid. Casing-nya itu jeriken plastik 1 liter, kemudian strap mill paku," tutur dia.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid bahwa dengan material yang ditemukan rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote. Hal tersebut disesuaikan dengan ditemukannya 4 buah baterai transmiter dan bagian receiver yang menggunakan daya 6 volt, jadi antara power dengan receiver itu ada kesesuaian dayanya 6 volt," imbuhnya.

Total Ada 7 Bom

Henik mengatakan total ada tujuh bom yang ditemukan di TKP. Dia mengatakan pihaknya langsung melakukan penjinakan beberapa bom yang masih aktif.

"Kami melakukan penjinakan bom yang masih aktif dan mengamankan bahan peledak di TKP. Dan kemudian melakukan observasi di tempat kejadian ledakan, kemudian melakukan sterilisasi ulang," kata Henik.

Dia mengatakan ada dua bom yang meledak di masjid. Bom itu diketahui dari adanya kawah ledakan.

"Di TKP 1 ditemukan dua kawah ledak itu dimungkinkan ada dua bom yang sudah meledak di dalam masjid," kata Henik.

Bom Juga Ditemukan di Bank Sampah dan Taman Baca

Henik mengatakan dari total 7 bom tersebut, sebanyak empat bom ditemukan di bank sampah sekolah.

"Kemudian untuk di bank sampah kami menemukan ada empat bom," ujar Henik.

Dua dari empat bom tersebut sudah diledakkan. Sementara dua lainnya masih aktif saat ditemukan.

"Dua sudah diledakkan dan dua masih aktif," ujarnya.

Sementara itu, satu bom lainnya ditemukan di kawasan taman baca sekolah. Dia mengatakan bom itu dikemas kaleng minuman dengan sumbu bakar.

"Untuk di taman baca kami menemukan barang bukti berupa bom dengan casing kaleng minuman dilengkapi dengan sumbu bakar dan di sebelahnya terdapat remote. Jadi berdasarkan temuan tersebut analisa kami bahwa terduga pelaku itu meledakkan posisi yang bersangkutan tidak di dalam masjid, karena remote kami temukan di taman baca. Kondisi masih aktif untuk bom tersebut," kata dia.

Ada Bahan Peledak di Rumah Pelaku

Kabid Balistik Metalurgi Forensik (Balmetfor) Mabes Polri Kombes Pol Ari Kurniawan Jati menyebut bahan peledak yang ditemukan di rumah pelaku memiliki daya ledak rendah. Begitupun bahan peledak yang telah diledakkan pelaku di TKP pertama, yakni di masjid dan dekat tong sampah.

"Dari olah TKP yang kami laksanakan, baik di TKP 1, TKP 2, maupun rumah anak yang berkonflik dengan hukum, didapatkan hasil bahwa di TKP 1 terdapat residu bahan peledak dengan kekuatan rendah atau low explosive," ujar Ari Kurniawan

"Kemudian pada TKP 2 maupun bahan yang didapat dari bom yang belum meledak kita analisa di laboratorium forensik kita mendapatkan hasil bahan peledak yang memiliki kekuatan rendah atau low explosive," tambahnya.

Ari menyebut hal ini terungkap usai polisi menggeledah rumah pelaku. Ia memastikan bom-bom lainnya yang belum meledak juga memiliki kesamaan jenis bahan peledaknya.

"Kemudian selanjutnya kita juga memeriksa di rumah ABH, di sana kita juga mendapatkan bahan-bahan peledak yang memiliki kekuatan ledak yang rendah atau low explosive," katanya.

"Dengan kata lain bahwa bahan di TKP 1 di mesjid atau di TKP 2 di samping bank sampah itu ada kesesuaian dengan bahan-bahan yang ada di rumah anak yang berkonflik dengan hukum," sambungnya.

Bukan Tindak Pidana Terorisme

Densus 88 memastikan insiden ledakan SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang dilakukan pelaku berinisial ABH tidak terkait tindak pidana terorisme. Tindakan itu murni kriminal umum.

"Densus 88 melakukan cek terkait dengan jaringan teror baik itu global, regional maupun domestik, sampai dengan saat ini tidak ditemukan adanya aktivitas terorisme yang dilakukan ABH, jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum," kata PPID Densus 88 Anti Teror Polri ⁠AKBP Mayndra Eka Wardhana.

Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan alat bukti dan keterangan yang didapat dari para saksi yang kemudian dicek oleh Densus 88.

"Jadi tidak ada kaitan dengan jaringan apa pun sehingga dalam analisa Densus 88 kejadian ini belum termasuk tindak pidana terorisme sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2018," ujar Mayndra.

Terinspirasi Pelaku Kasus di LN

Mayndra mengtakan pelaku terinspirasi tindakan ekstrem di luar negeri. Nama-nama pelaku penembakan di Kanada hingga Selandia Baru ditulis di senjata mainan yang dibawa pelaku.

"Simbol-simbol tersebut bukan merupakan relasi komunitas atau relasi entitas atau ABH tidak berafiliasi dengan paham-paham atau tokoh-tokoh yang dicantumkan karena itu sekadar menginspirasi," ujarnya.

Mayndra mengatakan pelaku sudah melakukan pencarian sejak awal 2025. Pelaku juga disebut memiliki motivasi dendam akibat perlakuan yang diterimanya.

"Di sini dia mencoba mencari bagaimana orang-orang itu meninggal dunia atau mengalami kecelakaan kekerasan secara keji maupun berbagai tingkatannya di situ yang menginspirasi yang bersangkutan," tuturnya.

Pelaku juga terinspirasi dari pelaku-pelaku penembakan di luar negeri. Bahkan siswa ABH ini menuliskan nama-nama pelaku penembakan di luar negeri pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi.

"Di sini ada hal yang memprihatinkan ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figur, kita sebutkan ada 6 yang tercatat," terangnya.

(amw/amw)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |