Kabar duka datang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII tutup usia hari ini.
Kabar duka wafatnya Pakubuwono XIII dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat. Ia menyebut Raja Keraton Solo meninggal pagi ini.
"Saya pagi ini mendapat kepastian kabar dari keraton bahwa Sinuhun (PB XIII) pagi ini wafat," kata Ferry Firman, dilansir detikJateng, Minggu (2/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry mengungkap Pakubuwono XIII telah lama sakit. Dia bahkan dirawat di rumah sakit sejak September lalu.
"Sudah sejak 20 September," katanya.
Keluarga Ungkap Sakit yang Diderita Pakubuwono XIII
Pihak keluarga mengungkap Pakubuwono XIII telah lama menderita sakit komplikasi. Selain itu faktor usia juga berpengaruh terhadap kondisi Pakubuwono XIII.
"Sudah lama beliau sakit, terakhir komplikasi, macam-macam, termasuk gula darah tinggi, dan seterusnya, sudah sepuh juga," kata adik ipar Pakubuwono XIII, KPH Eddy Wirabumi, dilansir detikJateng.
Pakubowono XIII tutup usia hari ini pukul 07.30 WIB. Sebelum wafat, Pakubuwono XIII intens menjalani perawatan dan beberapa kali keluar-masuk rumah sakit.
"Cukup lama (diopname). Sebelum acara Adang Dal beliau sempat masuk (RS), kemudian lumayan sehat kondor (pulang) ikut acara Adang Dal. Setelah itu gerah lagi, masuk lagi (diopname di RS) sampai sekarang," jelasnya.
Pihak keluarga saat ini tengah menyiapkan pemakaman untuk Pakubuwono XIII. Kerajaan Keraton Solo juga telah mempersiapkan prosesi kepulangan Pakubowono XIII dari rumah sakit ke Keraton.
Sempat Kritis Beberapa Kali
Adik Pakubuwono XIII, GKR Wandansari atau Gusti Moeng, menyebut Raja Solo PB XIII mengalami kritis beberapa kali sebelum wafat.
"Sakitnya komplikasi. Seminggu setelah acara adang dal beliau masuk (rumah sakit) jam 04.00 WIB. Keadaannya kritis tapi bisa ditututi (diselamatkan). Sudah sempat pindah ke bangsal, tapi kritis lagi, kemarin sudah baik, kritis lagi, lalu seda (wafat) ," jelasnya.
Gusti Meong mengaku, saat Pakubuwono XIII kritis, dirinya memperoleh mimpi. Dia bermimpi kakaknya mengadakan sebuah pesta.
"(Saat) krisis kedua itu saya merasa di tempatnya (rumahnya) Sinuhun, beliau memakai baju koko putih, terus lagi mempersiapkan lagi ada pesta," katanya.
Gusti Moeng mengaku merasa bingung dengan mimpinya lantaran teringat PB XIII sedang sakit. Ternyata, pada saat bersamaan kondisi PB XIII memburuk sehingga perlu menggunakan beberapa peralatan penunjang hidup.
"Itu saya merasa ini, kok sudah pindah ndalem. Tapi terus ditututi (upayakan) secara medis, kalau (peralatan medisnya) dicopot sudah selesai saat krisis kedua," ucapnya.
Dimakamkan di Makam Imogiri 5 November
Pemakaman Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII akan digelar pada 5 November mendatang. Jenazah akan dikebumikan di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta.
"Pemakaman sudah kita sepakati hari Rabu tanggal 5 (November), kita upacara dari jam 08.00 WIB, kata adik mendiang, GKR Wandasari atau Gusti Moeng dilansir detikJateng.
Gusti Moeng mengatakan akan ada prosesi adat terlebih dahulu sebelum jenazah Pakubuwono XIII dibawa ke Imogiri. Semua tata cara upacara pemakaman telah dirapatkan dan dipersiapkan oleh Keraton.
Jenazah akan dibawa dengan kereta jenazah raja. Rute ringan-ringan jenazah nantinya akan melalui Ndalem Keraton Surakarta, lewat Bangsal Magangan, lalu menuju Alun-alun selatan, ke arah Gading ke barat, sampai simpang empat Tipes belok kanan ke arah Slamet Riyadi, dan ke barat menuju Rumah Dinas Walikota Solo Lodji Gandrung.
"Tadi sebetulnya ada kehendak mau ditransitkan dengan kereta (jenazah) dulu di Wuryaningratan, tapi sekarang ini sudah pasti kalau kita minta kepada pak Wali Kota (Solo) ke Loji Gandrung," ucapnya.
(ygs/ygs)


















































