Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa hiburan asal Amerika Serikat, Disney, kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya secara global. Pemangkasan ini menyasar sejumlah divisi penting, termasuk film, televisi, hingga keuangan, sebagai bagian dari langkah efisiensi perusahaan.
"Seiring industri kami yang terus berkembang dengan cepat, kami terus mengevaluasi cara untuk mengelola bisnis secara efisien, sembari tetap menghadirkan kreativitas dan inovasi yang bernilai bagi konsumen," ujar juru bicara Disney seperti dikutip BBC International, Minggu (8/6/2025).
Langkah PHK terbaru ini melanjutkan gelombang efisiensi besar yang dilakukan tahun lalu. Pada 2023, Disney telah memangkas sekitar 7.000 posisi karyawan demi menghemat biaya operasional hingga US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 90 triliun (kurs Rp 16.400).
Kali ini, pemangkasan dipastikan berdampak ke berbagai tim, termasuk departemen pemasaran untuk unit film dan televisi. Selain itu, karyawan di divisi casting, pengembangan, dan keuangan korporat juga turut terdampak.
"Kami menerapkan pendekatan yang sangat selektif agar jumlah karyawan yang terdampak bisa diminimalkan," jelas juru bicara perusahaan. Namun Disney memastikan tidak ada satu pun tim yang ditutup sepenuhnya.
Saat ini, Disney yang berbasis di California mempekerjakan sekitar 233.000 karyawan, dengan lebih dari 60.000 di antaranya berada di luar AS.
Sebagai informasi, Disney menaungi banyak perusahaan hiburan besar seperti Marvel, Hulu, dan ESPN. Meski tengah melakukan efisiensi, kinerja keuangan perusahaan masih cukup kuat.
Pada Mei lalu, Disney melaporkan pendapatan sebesar US$ 23,6 miliar di kuartal pertama 2025, naik 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pelanggan di layanan streaming Disney+.
Namun performa box office film Disney tahun ini menuai hasil yang bervariasi. Film live-action Snow White misalnya, gagal memenuhi ekspektasi setelah menuai banyak ulasan negatif. Di sisi lain, film animasi Lilo & Stitch justru mencetak rekor box office di Amerika Serikat saat libur Memorial Day dengan total penjualan tiket global tembus US$ 610 juta sejak dirilis Mei lalu.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini: