Berawal dari Komunitas Seni-Tur Mandiri, Ini Kisah Musisi Pop Asal Padang

2 hours ago 1

Jakarta -

Ragadupa, musisi dengan nama asli Rahmad Hidayat, terus mencuri perhatian sebagai salah satu talenta pop alternatif dari Padang. Konsisten berkarya, ia kini tengah menyiapkan album keduanya sambil merilis dua single terbaru di awal 2025.

Ketertarikan Ragadupa pada musik bermula sejak ketika ia tampil di pentas seni. Perjalanan itu berlanjut karena lingkungan yang kreatif membuatnya semakin serius bermusik.

Aktif di Unit Kegiatan Kesenian sejak 2013, Ragadupa tidak hanya mendalami vokal, tetapi juga komposisi musik, pertunjukan seni, dan dunia teater. Ia tergabung dalam berbagai band festival, grup musik komposisi, hingga menjadi pemusik tari/teater.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama lingkungan, karena teman-teman semuanya pada bikin band dan rilis lagu. Akhirnya termotivasi dan untuk pertama kalinya aku nyiptain lagu itu hadiah untuk istriku tercinta dalam pernikahan," ujarnya dalam keterangannya, Senin (17/10/2025).

Dari Album 'Media Rasa' hingga Tur Membelah Sumatera

Karier solo Ragadupa dimulai pada Juni 2023, ketika ia merilis album penuh bertajuk 'Media Rasa'. Menyusul di penghujung tahun, dua single 'Ketika Hujan' dan 'Di Ambang Batas' dirilis sebagai pemantapan karakter musiknya yang berada di ranah pop alternatif.

Ragadupa kemudian menggelar 'Ragadupa Intimate Showcase' sebelum memulai tur 'Membelah Sumatera' pada 2024, yang membawanya tampil dari satu kabupaten ke kabupaten lain di Sumatera Barat. Awal 2025 ia membuka tahun dengan duo single terbaru, 'Sihir Angka-Angka' dan 'Hari Ini Akan Berlalu', yang menjadi bagian dari proses album keduanya.

Musik 'Rasa Asam Manis' dan Inspirasi Random

Dalam menggambarkan gaya bermusiknya, Ragadupa memilih metafora unik. Ia menyebut karyanya asam manis namun tetap menyegarkan. Bahkan jika lagunya bisa bicara, ia membayangkan mereka akan berkata 'Gue ini investasi jangka panjang, rawat terus.'

Selain itu, inspirasi bagi Ragadupa sering datang dari hal-hal sederhana, termasuk momen ketika ia berkendara di jalan sepi dan tiba-tiba menemukan notasi menarik. Baginya, proses kreatif adalah inti dari perjalanan bermusik, sementara hasil akhir hanyalah bonus.

Difasilitasi Lewat Gerakan Kolektif Musisi

Perjalanan kreatif Ragadupa mendapat ruang baru ketika ia terlibat dalam sebuah wadah kolektif yang membuka peluang bagi musisi emerging dari berbagai daerah. Melalui ruang ini, para musisi terkurasi difasilitasi untuk menampilkan karya, memperluas jejaring, serta berkolaborasi dengan sesama pelaku industri kreatif.

"Menurut aku sangat ngaruh karena memang exposure sebagai si musisinya jadi naik dan juga ini juga akan baik untuk si platformnya bekerja sama," ujarnya.

Keterlibatan dalam ruang kolektif tersebut memberikan dampak positif bagi Ragadupa. Ia merasakan peningkatan jumlah pendengar di platform streaming, bertambahnya pengikut, hingga terbukanya jaringan kreatif baru yang memperluas peluang dalam perjalanan karier bermusiknya.

Eksplor lebih banyak band inspiratif lainnya di amild.id.

(akd/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |