Basarnas Kerahkan Helikopter-Menhub Perintahkan Percepatan SAR

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Basarnas menurunkan pesawat helikopter dalam melakukan pencarian kapal KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk yang mengalami kecelakaan pada hari Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB di Selat Bali.

"Saya sampaikan saat ini Basarnas sedang menggerakkan pesawat helikopter Dauphin AS365 HR-3606 menuju Banyuwangi, untuk observasi udara, pencarian visual, evakuasi, serta koordinasi taktis dari udara," kata Kepala Basarnas Mohammad Syafii dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Helikopter beregistrasi HR-3606 bertugas sebagai Standby Actual SAR. Helikopter ini beberapa kali sempat bertugas diantaranya pengecekan rute Flypast Nusantara Flight pada Upacara Peringatan ke-77 Kemerdekaan RI.

"Basarnas juga memberangkatkan 13 personel Basarnas Special Group (BSG) dengan kualifikasi khusus under water rescue," sebut Syafi'i.

Alut (alat utama) yang terlibat dalam operasi saat ini yakni RIB 03 dan RBB Banyuwangi, RIB 01 Jembrana, KN SAR Permadi dari Kansar Surabaya, KN SAR Arjuna dari Kansar Denpasar, KN 5200 dan KN 5209 dari KSOP Tanjungwangi, Kapal AL Sembulungqn dan Patkamla Payaman, TN Joyoboyo dari Pelindo dan KMP Tunu Pratama Jaya 5999 dan 3888.

"Pukul 11.00 WIB saya sampaikan update hasil operasi SAR sementara yang telah dilakukan TIM SAR Gabungan, telah ditemukan korban selamat 31 orang, meninggal dunia 4 orang dan dalam pencarian 30 orang," ujar Syafii.

Untuk kondisi di lapangan saat ini, informasi dari BMKG dan hasil pengamatan visual: gelombang laut mencapai 2-2,5 meter, angin kencang dan arus laut kuat.

Menhub Dudy Perintahkan Percepat Penyelamatan Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menginstruksikan semua pihak terkait mempercepat proses pencarian dan pertolongan (search and rescue/ SAR) penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

"Saya turut prihatin atas kejadian ini. Saat ini operasi pencarian dan pertolongan masih berlangsung. Saya instruksikan proses tersebut dipercepat, dengan mengedepankan koordinasi dan keselamatan," ujar Menhub Dudy dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB di koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E. Berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan.

Sejak dini hari, operasi pencarian dan pertolongan telah dilakukan oleh tim gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan. Hingga pukul 10.00 waktu setempat, 31 penumpang telah dievakuasi dalam kondisi selamat, sedangkan 4 penumpang dinyatakan meninggal.

Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait. Proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 - 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

Kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang tenggelam di dekat Pulau Bali, Rabu (2/7/2025). (Dok. DITJEN PERHUBUNGAN LAUT)Foto: Kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang tenggelam di dekat Pulau Bali, Rabu (2/7/2025). (Dok. DITJEN PERHUBUNGAN LAUT)
Kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang tenggelam di dekat Pulau Bali, Rabu (2/7/2025). (Dok. DITJEN PERHUBUNGAN LAUT)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article India Tiba-Tiba Darurat, Dapat Ancaman Bahaya dari Laut

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |