Banjir Bandang Tewaskan 32 Orang, Warga Berpegangan ke Pohon

11 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan deras mengakibatkan banjir bandang di sepanjang Sungai Guadalupe di Texas, Amerika Serikat pada Jumat (4/7). Bencana tersebut menewaskan sedikitnya 32 orang, termasuk 14 anak-anak.

Mengutip laporan Reuters, pejabat setempat memperkirakan jumlah orang yang hilang ada 23 hingga 25 orang. Mereka hilang di sebuah perkemahan musim panas khusus perempuan Kristen di tepi Sungai Guadalupe yang diguyur hujan.

Para pejabat mengatakan lebih dari 850 orang berhasil diselamatkan, termasuk mereka yang berpegangan ke pohon, setelah badai tiba-tiba menimbulkan hujan setinggi nyaris 40 cm di daerah sekitar Sungai Guadalupe, sekitar 137 km barat laut San Antonio.

Pemandangan drone kendaraan yang sebagian terendam air banjir setelah hujan deras yang mengakibatkan banjir bandang di sepanjang Sungai Guadalupe di San Angelo, Texas, AS, 4 Juni 2025, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Patrick Keely/via REUTERS)Foto: Hujan deras yang mengakibatkan banjir bandang di sepanjang Sungai Guadalupe di San Angelo, Texas, AS, 4 Juni 2025, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Patrick Keely via REUTERS/Patrick Keely)

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan akan terus berlanjut hingga Sabtu. Dia juga menjanjikan bahwa pihaknya akan mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk mencari korban yang hilang.

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengatakan "kami akan mengurus hal itu," ketika ditanya tentang bantuan federal untuk bencana tersebut.

Badan Cuaca Nasional AS mengumumkan keadaan darurat banjir bandang untuk beberapa bagian Kerr County di Texas Hill Country bagian tengah-selatan, sekitar 105 km di barat laut San Antonio, menyusul badai petir yang menyebabkan hujan setinggi satu kaki.

Dalton Rice, manajer kota Kerrville, ibu kota daerah tersebut, mengatakan bahwa banjir ekstrem melanda sebelum fajar secara tiba-tiba, sehingga pihak berwenang tidak dapat mengeluarkan perintah evakuasi lebih awal.

"Bencana ini terjadi sangat cepat, dalam waktu yang sangat singkat yang tidak dapat diprediksi, bahkan dengan radar," kata Rice. "Banjir terjadi dalam rentang waktu kurang dari dua jam."


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Banjir Bandang di Puncak, Bukti Kegagalan Kelola Tata Ruang?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |