Rekening Pinjaman Online RI Tembus 158 Juta, Setengah Jumlah Penduduk

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia kini semakin aktif menggunakan layanan pinjaman online (pinjol) atau kini dikenal dengan sebutan pinjaman daring (pindar). Banyaknya masyarakat yang meminjam lewat pindar mencerminkan besarnya peran lembaga tersebut dalam membuka akses keuangan ke masyarakat.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang rilis pada Agustus 2025, outstanding pinjaman daring (pindar) yang belum lunas per Juni 2025 mencapai Rp83,47 triliun, naik 1,14% dari Rp82,53 triliun pada Mei 2025, dan naik 25% dari Juni tahun lalu di Rp66,79 triliun.

Dari sisi risiko kredit, tingkat wanprestasi (TWP90) tercatat lebih sehat menjadi 2,85% per Juni 2025, turun dari posisi Mei 2025 sebesar 3,19%. Hal ini mencerminkan peningkatan kualitas portofolio kredit di sektor pinjaman daring.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kerjasama penyaluran pinjaman, jumlah rekening lembaga jasa keuangan pemberi pinjaman (satuan entitas) menjadi 200 pemberi pinjaman per Juni 2025, angka tersebut turun 3,85% dari 208 pada Mei 2025. Namun secara tahunan naik 86,92% dari Juni 2024 sebesar 107 pemberi pinjaman.

Sementara berdasarkan akumulasi jumlah rekening penerima pinjaman (satuan entitas) per Juni 2025 sebanyak 158,37 juta jumlah transaksi.

Angka ini sangat besar bila dibandingkan populasi.  Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Indonesia mencapai 284,48 juta. Dengan demikian, jumlah rekening penerima pinjaman pindar setara dengan 55,6% dari populasi.

Angka tersebut naik 1,66% dari Mei 2025 sebesar 155,78 juta dan naik drastis secara tahunan sebesar 20,44% dari Juni 2024 sebesar 131,49 juta.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |