Awas Perang Baru! Rusia Panas ke Negara Ini, Bukan Ukraina

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan diplomatik antara Rusia dan Azerbaijan meningkat tajam setelah kantor berita yang didanai pemerintah Rusia, Sputnik, digerebek di ibu kota Azerbaijan, Baku. Insiden ini diikuti dengan pemanggilan Duta Besar Azerbaijan untuk Rusia, Rahman Mustafayev, ke Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow.

Mengutip Russia Today, penggerebekan kantor Sputnik di Baku dilakukan oleh polisi Azerbaijan, Senin waktu setempat. Sputnik, yang akreditasinya telah dicabut pada Februari 2025, dituduh otoritas Baku terus beroperasi.

"Kami menemukan bukti bahwa Sputnik terus beroperasi di Azerbaijan melalui pembiayaan ilegal, meskipun akreditasi mereka telah dicabut," ungkap seorang pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Azerbaijan, yang tidak disebutkan namanya. Penangkapan dilaporkan dilakukan selama penggerebekan tersebut.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara menyusul insiden pada Jumat di kota Yekaterinburg, Rusia. Polisi Rusia melakukan penggerebekan di rumah-rumah etnis Azerbaijan yang mengakibatkan kematian dua bersaudara, Ziyaddin dan Huseyn Safarov, serta melukai beberapa lainnya.

Sembilan orang juga ditahan dalam operasi tersebut. Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi dua kematian tersebut, dengan salah satunya diakibatkan oleh gagal jantung.

Setelah insiden yang terjadi di Yekaterinburg, Kementerian Kebudayaan Azerbaijan membatalkan acara-acara kebudayaan yang terkait dengan Rusia. Mereka menyebut manuver ini diambil sebagai respons insiden kematian tersebut.

"Pembatalan ini adalah respons terhadap pembunuhan yang ditargetkan dan di luar hukum, serta tindakan kekerasan yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum Rusia berdasarkan etnis," kata perwakilan Kementerian Kebudayaan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.

Di Moskow, pemanggilan Duta Besar Mustafayev bertujuan untuk menyampaikan protes atas penggerebekan tersebut. Kremlin juga menyatakan penyesalannya atas pembatalan acara-acara kebudayaan Rusia oleh Azerbaijan. 

"Duta Besar Azerbaijan telah dipanggil untuk diberitahu mengenai penahanan ilegal jurnalis Rusia," terang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. "Insiden ini terkait dengan kerja lembaga penegak hukum dan tidak seharusnya menjadi alasan untuk reaksi semacam itu. Kami sangat menyayangkan pembatalan acara-acara kebudayaan ini."

Hubungan antara Rusia dan Azerbaijan telah lama kompleks. Hal ini ditandai oleh sejarah bersama di bawah Uni Soviet, kepentingan geopolitik di Kaukasus Selatan, dan ketergantungan ekonomi.

Rusia, sebagai kekuatan regional, memiliki pengaruh signifikan di kawasan tersebut, terutama terkait konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh. Meskipun Rusia secara tradisional menjaga hubungan baik dengan Armenia dan Azerbaijan, perannya sebagai mediator sering kali dianggap ambigu oleh kedua belah pihak.

Ketegangan yang terjadi belakangan ini juga mencerminkan dinamika yang lebih luas di tengah perang Ukraina, di mana Rusia menghadapi tekanan internasional. Azerbaijan sendiri telah berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia, Turki, dan Barat untuk memperkuat posisinya di kancah global, khususnya setelah kemenangannya dalam perang Nagorno-Karabakh kedua pada tahun 2020. 


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Efisiensi Anggaran Kemlu Rp 2,03 T, Mutasi Duta Besar Turut Terdampak

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |