AS Serang Iran, Pentagon: Program Nuklir Mundur 2 Tahun

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pentagon mengeklaim bahwa serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran pada 22 Juni lalu disebut telah menurunkan program nuklir Iran hingga 2 tahun. Ini menunjukkan bahwa operasi militer AS kemungkinan mencapai tujuannya.

Juru Bicara Pentagon Sean Parnell menyampaikan angka tersebut dalam sebuah pengarahan kepada wartawan dan menambahkan bahwa perkiraan resmi "mungkin mendekati dua tahun." Namun Parnell tidak memberikan bukti untuk mendukung penilaiannya.

"Kami telah menurunkan program mereka satu hingga dua tahun, setidaknya penilaian intelijen di dalam Departemen (Pertahanan) menilai hal itu," kata Parnell, seperti dikutip Reuters pada Kamis (3/7/2025).

"Semua intelijen yang telah kami lihat (telah) membuat kami percaya bahwa Iran, khususnya fasilitas-fasilitas itu, telah dihancurkan sepenuhnya," tambanya.

Pesawat pengebom militer AS melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada tanggal 22 Juni dengan menggunakan lebih dari selusin bom penghancur bunker seberat 30.000 pon (13.600 kg) dan lebih dari dua lusin rudal jelajah serang darat Tomahawk.

Selama akhir pekan, kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi, mengatakan bahwa Iran dapat memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan. Hal ini menimbulkan keraguan tentang seberapa efektif serangan AS untuk menghancurkan program nuklir Tehran.

Beberapa ahli juga telah memperingatkan bahwa Iran kemungkinan telah memindahkan persediaan uranium yang diperkaya tingkat tinggi yang mendekati senjata dari situs Fordow serangan dan dapat menyembunyikannya.

Namun, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan minggu lalu bahwa ia tidak mengetahui intelijen yang menunjukkan Iran telah memindahkan uraniumnya untuk melindunginya dari serangan AS.

Penilaian awal minggu lalu dari Badan Intelijen Pertahanan menunjukkan bahwa serangan itu mungkin hanya memperlambat program nuklir Iran selama beberapa bulan. Namun, pejabat pemerintahan Trump mengatakan bahwa penilaian itu kurang meyakinkan dan intelijen menunjukkan program nuklir Iran rusak parah.

Menurut Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, serangan terhadap situs nuklir Fordow menyebabkan kerusakan parah.

"Tidak seorang pun tahu persis apa yang terjadi di Fordow. Meski begitu, yang kami ketahui sejauh ini adalah bahwa fasilitas tersebut telah rusak parah dan parah," kata Araqchi dalam wawancara yang disiarkan oleh CBS News pada Selasa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Informasi Bocor! Diam-Diam AS Restui Serangan Israel ke Iran

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |