Jakarta -
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan Provinsi Banten masih memerlukan banyak dapur atau Satuan Pelayanan Pemulihan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga saat ini, baru ada sekitar 400 SPPG dari kebutuhan sebanyak 1.300 SPPG.
"Beberapa minggu lalu dilaporkan sekitar 330-an dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) sudah berjalan. Sekarang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 400 dapur. Program ini terus berproses karena sebagian masih dalam tahap persiapan pembangunan dapur," kata Andra, Senin (27/10).
"Untuk Banten sendiri, informasi dari BGN (Badan Gizi Nasional) menyebutkan dibutuhkan sekitar 1.300 dapur MBG," ujar Andra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andra, 1.300 SPPG itu akan melayani sekitar 3,5 juta penerima manfaat, seperti siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui. Satu SPPG diperkirakan mampu melayani sekitar 2.000 penerima manfaat.
"Ya, karena jumlah penduduk dan penerima manfaat di Banten juga banyak, sekitar 3,5 juta jiwa. Jadi wajar kalau jumlah dapur yang dibutuhkan juga besar. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah dapurnya akan bertambah karena satu dapur hanya mampu melayani sekitar 2.000 penerima manfaat," ujarnya.
Andra menyebutkan pembangunan SPPG merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun ia mengatakan bahwa pada bulan ini ditargetkan pembangunan SPPG sudah mencapai 70 persen dari kebutuhan.
"Kami di provinsi berperan mendorong, memperkuat, dan memastikan pelaksanaannya berjalan baik. Secara teknis, pelaksanaannya ada di BGN. Informasi menyebutkan bahwa hingga Oktober ini ditargetkan sudah mencapai sekitar 70 persen," katanya.
Sebelumnya, Andra meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 2 Kabupaten Tangerang. Ia berdialog dengan para siswa dan menyebut mereka senang menerima MBG.
"Tadi saya juga berdialog dengan para siswa, dan mereka menyampaikan rasa senang karena bisa menerima makanan bergizi gratis setiap hari," katanya.
(aik/yld)
