Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
20 December 2025 19:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Keindahan bunga tidak hanya dinilai dari bentuk dan warnanya. Di dunia flora, sejumlah bunga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, bahkan mencapai ratusan miliaran rupiah.
Faktor kelangkaan, habitat yang spesifik, serta proses pengembangan dan budidaya yang panjang membuat bunga-bunga ini bernilai mahal di pasar internasional dan diburu para kolektor.
Berikut ini lima bunga yang dikenal sebagai yang termahal di dunia:
Kadupul (Epiphyllum oxypetalum)
Bunga Kadupul berasal dari Sri Lanka dan dikenal karena karakter mekarnya yang sangat singkat. Bunga ini hanya mekar pada malam hari dan akan layu sebelum fajar, sehingga tidak memungkinkan untuk diperdagangkan secara komersial. Selain memiliki masa mekar yang singkat, struktur bunganya juga sangat rapuh dan sulit dipetik tanpa merusak bentuk aslinya.
Kadupul memiliki kelopak berwarna putih dengan bentuk menyerupai bintang serta aroma lembut yang menyebar di udara malam. Umumnya bunga ini mulai mekar pada pukul 20.00-22.00, mencapai puncaknya antara tengah malam hingga dini hari, lalu perlahan menutup sebelum matahari terbit.
Di Indonesia, Kadupul dikenal dengan nama wijaya kusuma dan kerap dikaitkan dengan berbagai kepercayaan tradisional. Dalam sejumlah budaya, bunga ini dipercaya membawa keberuntungan, meskipun kemunculannya relatif jarang dan tidak dapat diprediksi.
Foto: Pexels
Kadupul
Dalam literatur budaya Sri Lanka, Kadupul juga memiliki makna simbolik. Jayawardana dalam jurnal "Kadupul Flower in Sri Lankan Culture and Mythology" yang dimuat di Asian Folklore Studies mencatat bahwa bunga ini kerap dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan spiritual masyarakat setempat.
Dari sisi ilmiah, mekarnya Kadupul pada malam hari merupakan bagian dari adaptasi ekologis yang kompleks. Faktor suhu, kelembapan, dan siklus cahaya berperan penting dalam menentukan waktu mekarnya. Ketergantungan pada kondisi lingkungan tertentu membuat bunga ini sulit dibudidayakan di luar habitat alaminya di kawasan Asia Selatan dan Amerika Tengah.
Tidak adanya harga pasar untuk Kadupul disebabkan oleh dua faktor. Mulai dari ketidakmampuan memetiknya tanpa merusak bunga dan sifatnya yang cepat layu. Dalam perdagangan bunga potong, nilai umumnya ditentukan oleh daya tahan dan kemudahan distribusi, dua hal yang tidak dimiliki Kadupul.
Juliet Rose (Rosa ausleap)
Foto: Juliet Rose. (Dok: Istimewa)
Juliet Rose. (Dok: Istimewa)
Juliet Rose merupakan hasil pengembangan breeder ternama David Austin. Mawar berwarna peach lembut ini membutuhkan waktu pengembangan hingga 15 tahun dengan total investasi sekitar £3 juta.
Juliet Rose pertama kali diperkenalkan ke publik pada Chelsea Flower Show 2006 dan langsung menarik perhatian dunia. Saat ini, satu tangkai Juliet Rose dapat dihargai hingga £10 juta atau sekitar Rp223,83 miliar (asumsi £1 = Rp22.383), menjadikannya salah satu bunga termahal yang pernah dijual.
Anggrek Nongke Shenzhen
Foto: Anggrek Nongke Shenzhen
Anggrek Nongke Shenzhen
Anggrek Nongke Shenzhen merupakan hasil rekayasa ilmiah para peneliti di Universitas Shenzhen Nongke, Tiongkok. Proses pengembangannya memakan waktu delapan tahun, dengan siklus mekarnya yang sangat jarang, yakni setiap empat hingga lima tahun sekali.
Pada 2005, anggrek ini terjual dalam sebuah lelang dengan harga £160.000 atau sekitar Rp3,58 miliar. Nilai tersebut mencerminkan tingginya apresiasi terhadap inovasi ilmiah dan kelangkaan bunga tersebut.
Gold of Kinabalu Orchid (Paphiopedilum rothschildianum)
Foto: Gold of Kinabalu Orchid
Gold of Kinabalu Orchid
Anggrek yang dikenal dengan nama Gold of Kinabalu Orchid ini ditemukan di Taman Nasional Kinabalu, Malaysia. Keindahannya terletak pada kelopak berwarna keemasan dengan corak merah yang khas.
Bunga ini membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 10 tahun untuk mekar. Periode mekarnya yang langka membuat anggrek ini sangat dihargai, dengan harga mencapai US$6.000 per pot atau sekitar Rp100,4 juta (asumsi US$1 = Rp16.735).
Crocus sativus
Crocus sativus, atau dikenal sebagai Saffron Crocus, merupakan sumber rempah saffron yang termasuk salah satu rempah termahal di dunia. Setiap bunga hanya menghasilkan tiga stigma merah yang dipanen dan dikeringkan menjadi saffron.
Untuk menghasilkan satu kilogram saffron, dibutuhkan sekitar 150.000 bunga. Produk akhirnya dapat dijual dengan harga antara US$5.000 hingga US$10.000 per kilogram, tergantung pada kualitasnya.
Foto: Crocus sativus
Crocus sativus
Harga tinggi bunga-bunga tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama, seperti tingkat kelangkaan dan habitat yang spesifik. Beberapa bunga hanya tumbuh di lingkungan dengan kondisi tertentu yang sulit direplikasi, sehingga meningkatkan nilai eksklusivitasnya.
Selain itu, proses pengembangan dan budidaya yang panjang serta membutuhkan keahlian khusus turut berkontribusi terhadap tingginya biaya produksi, seperti pada Juliet Rose dan Anggrek Nongke Shenzhen.
Di sisi lain, bunga-bunga ini juga kerap diasosiasikan dengan simbol kemewahan dan status sosial, yang mendorong permintaan di kalangan kolektor. Khusus pada Crocus sativus, nilai ekonomi tidak hanya berasal dari keindahan bunganya, tetapi juga dari kegunaannya sebagai rempah bernilai tinggi.
Bagi kolektor dan pecinta bunga, memiliki bunga-bunga ini bukan sekadar soal estetika, melainkan juga bentuk apresiasi terhadap keunikan alam yang langka.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)

















































