Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang mengira kondisi keuangannya sudah aman. Gaji rutin masuk, tagihan terbayar, dan masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun ketika diperiksa lebih dalam, sering kali muncul celah-celah yang pelan tapi pasti menggerogoti kestabilan finansial dan ketenangan hidup.
Membuat keputusan keuangan yang baik bukan hanya soal menyiapkan masa depan yang jauh, tetapi juga mengurangi rasa cemas yang dirasakan setiap hari. Berikut ini sejumlah kesalahan finansial yang sering terjadi sebenarnya bisa dihindari, namun berdampak besar jika dibiarkan. Pandangan ini disampaikan Jeff Reeves, penulis buku elektronik The Frugal Investor's Guide to Finding Great Stocks.
1. Pengeluaran Lebih Besar dari Penghasilan
Kesalahan paling dasar adalah tidak hidup sesuai kemampuan. Jika pengeluaran terus lebih besar dari pemasukan, masalah keuangan pasti datang. Bukan berarti semua harus dibayar tunai, tapi anggaran yang realistis dan disiplin menjalankannya adalah kunci utama kestabilan finansial.
2. Tidak Menabung Sama Sekali
Perdebatan soal berapa idealnya tabungan itu wajar. Tapi tidak menabung sama sekali dan hidup dari gaji ke gaji adalah keputusan berisiko. Tanpa tabungan, Anda tidak siap menghadapi keadaan darurat atau rencana besar seperti membeli rumah dan pensiun dengan tenang.
3. Biaya Tempat Tinggal Terlalu Besar
Banyak ahli keuangan menyarankan biaya hunian tidak lebih dari sepertiga penghasilan bersih. Jika terlalu besar, sisa uang akan habis untuk kebutuhan harian dan membuat Anda sulit menabung atau berinvestasi.
4. Tidak Memanfaatkan Program Pensiun dari Perusahaan
Jika perusahaan menawarkan kontribusi tambahan untuk dana pensiun, melewatkannya adalah kerugian besar. Program ini pada dasarnya adalah uang tambahan dari perusahaan untuk masa depan Anda.
5. Menabung Tapi Tidak Menginvestasikan
Menabung saja sering kali tidak cukup untuk mengejar kebutuhan masa pensiun. Tanpa investasi, target dana pensiun terasa berat. Dengan imbal hasil yang wajar dan konsisten, beban menabung menjadi jauh lebih ringan.
6. Berinvestasi karena Serakah atau Terdesak
Janji untung cepat sering datang bersama risiko besar. Keputusan investasi yang didorong emosi, bukan perencanaan, biasanya berakhir merugikan.
7. Mencairkan Dana Pensiun Terlalu Dini
Dana pensiun bukan tabungan darurat. Menggunakannya sebelum waktunya bisa terkena penalti dan menghilangkan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Semakin muda dan sehat, premi asuransi biasanya lebih murah. Menunda hanya akan membuat perlindungan menjadi lebih mahal di kemudian hari.
9. Tidak Membuat Surat Wasiat
Surat wasiat bukan hanya untuk orang kaya. Dokumen ini memastikan aset dikelola sesuai keinginan dan menghindari konflik keluarga.
10. Mengikuti Pola Keuangan Orang Lain
Setiap orang punya kondisi dan prioritas berbeda. Selama rencana Anda realistis dan sesuai tujuan hidup, pendapat orang lain tidak perlu dijadikan patokan.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]


















































