Jakarta -
Sebuah video viral memperlihatkan sopir bus yang menegur petugas patroli jalan raya (PJR) di Tol Cikampek. Polisi mengatakan petugas hanya meminta bus tersebut untuk tidak melintas di jalur kanan.
Dari video yang dilihat detikcom, Minggu (6/7/2025) terlihat sopir turun dari bus dan memberhentikan mobil PJR. Sementara petugas yang masih di dalam mobil itu tampak dikerumuni para sopir bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kanan kiri kanan kiri, lihat ini bus semua loh, saya ke kanan nggak boleh kiri nggak boleh, bapak mabuk ya," kata sopir bus.
"Saya nggak mabuk," jawab petugas PJR.
"Lah kenapa saya ke kanan nggak boleh kiri nggak boleh, lampunya ini silau," ujar sopir bus.
Saat dimintai konfirmasi, Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/7) di KM 40 Tol Jakarta-Cikampek. Dia menjelaskan awalnya ada iring-iringan bus mengarah ke Yogyakarta.
"Itu (bus) mereka menggunakan lajur kanan terus menerus. Petugas yang melakukan meminggirkan. Jadi tugasnya anggota PJR ini anggota Korlantas itu selain berpatroli juga mengatur kecepatan. Artinya kendaraan yang bukan tempatnya di lajur kanan dipinggirkan untuk berada di lajur tengah atau lajur kiri," kata Argo saat dihubungi wartawan, Minggu (6/7).
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono (Taufik/detikcom)
Setelah diberikan imbauan menggunakan public address, sopir bus tidak menggubris namun malah menambah kecepatan. Petugas pun menempatkan kendaraan di lajur kanan.
"Namun pada saat sudah diberikan himbauan dengan menggunakan 'public address' agar berpindah lajur yang ditempat yang jalur semestinya tidak digubris. Bus ini malah menambah kecepatan," jelasnya.
"Sehingga pada saat menambah kecepatan anggota PJR kemudian menempatkan kendaraannya di paling kanan supaya busnya ini berpindah ke kiri," tambahnya.
Sopir bus merasa tidak terima dan melawan dengan menghadang mobil PJR yang dikendarai petugas. Sempat terjadinya cekcok antara petugas dan para sopir bus.
"Tapi mereka merasa terhambat karena ada kendaraan ini akhirnya mereka menghadang kendaraan patroli tersebut di GT Cikatama dan melakukan penyerangan secara verbal. Jadi ada bahasa-bahasa yang tidak seharusnya kemudian penumpang-penumpang di dalam juga turun terpancing," ucapnya.
Para sopir tersebut menyalahkan petugas. Namun, setelah diberi imbauan, edukasi dan teguran, para sopir tersebut memahami dan melanjutkan kembali perjalanannya.
"Intinya menyalahkan petugas, namun setelah diberikan himbauan secara humanis, edukasi, dan dilakukan teguran akhirnya mereka memahami dan melanjutkan kembali," tutupnya.
Tonton juga "Kadispenad Ungkap Kronologi Bocah Jatuh dari Bus di Tol JORR" di sini:
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini