Trump Mau Pindahkan 1 Juta Warga Palestina ke Libya

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan memindahkan hingga 1 juta warga Palestina dari Jalur Gaza secara permanen. Libya disebut jadi tujuan relokasi tersebut.

Dua orang sumber mengatakan pemerintah Donald Trump juga telah berdiskusi dengan para pemimpin Libya. AS menjanjikan dana miliaran dolar yang sempat dibekukan selama satu dekade karena mau menampung warga Palestina.

Sejauh ini belum ada kesepakatan. Pihak Israel kabarnya terus mendapatkan informasi soal diskusi tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (17/5/2025).

Namun belum ada kejelasan berapa orang Palestina yang bersedia pindah ke Libya. Termasuk juga terkait rincian, rencana relokasi, serta lokasi pemukiman tidak ada informasi lebih lanjut.

Ide pemindahannya sendiri yang dibahas pejabat pemerintah adalah memberikan insentif seperti rumah gratis hingga tunjangan. Untuk cara pemindahannya, seorang sumber mengatakan tengah dipertimbangkan berbagai opsi dari udara, darat, bahkan melalui laut.

Awalnya, Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional tidak menanggapi permintaan komentar. Namun setelah laporan dipublikasikan, juru bicara membantahnya dan menyebut tidak ada pembahasan rencana pemindahan warga Palestina.

"Situs di lapangan tidak bisa untuk rencana seperti itu. Rencana itu tdiak dibahas dan tidak masuk akal," kata juru bicara.

Sementara itu, pejabat senior Hamas, Basem Nais mengaku tak tahu soal diskusi pemindahan warga Palestina di Libya. Dia menambahkan tidak ada yang berhak memutuskan nasib warga Palestina selain mereka sendiri.

"[Warga Palestina] satu-satunya pihak yang memiliki hak memutuskan untuk warga Palestina, termasuk Gaza dan warga Gaza, apa yang harus dilakuakn dan tidak," jelasnya.

Pemerintah Andul Hamid Dbeibah, salah satu yang memimpin Libya kini, tidak bisa dihubungi. Tentara Nasional Libya, Haftar tak menanggapi permintaan komentar.

Trump diketahui memiliki visi untuk Gaza saat pasca perang. Dua pejabat AS menyebutkan adanya pembangunan kembali wilayah yang disebutnya sebagai Riviera Timur Tengah.

Namun untuk bisa mewujudkannya, Trump mengatakan warga Palestina tidak bisa tinggal di Gaza sekarang. Mereka harus pindah di tempat lain secara permanen.

"Saya pikir butuh lokasi lain. Saya pikir harus jadi lokasi yang membuat orang bahagia," kata Trump bulan Februari lalu.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Diplomat AS Minta Hamas Serahkan Sandera & Berhenti Serang Gaza

Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |