Trump Hantam Lagi Dagang Global, Tarif 2 Barang Ini Naik 50% 4 April

1 week ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menghantam perdagangan. Dalam pidato populis di hadapan buruh pabrik baja AS, Trump mengumumkan bahwa tarif impor baja dan aluminum akan digandakan.

Tak tanggung-tanggung, tarif akan menjadi 50%. Kebijakan ini berlaku 4 Juni 2025.

"Kita naikkan tarif baja dari 25% menjadi 50%," seru Trump lantang di fasilitas US Steel, Pennsylvania, negara bagian yang menjadi kunci kemenangannya di Pilpres 2024, dikutip AFP, Senin (2/6/2025).

"Tak ada yang bisa menghindar dari ini!," tegasnya.

Tak lama setelah pidato tersebut, Trump pun mempertegas lewat unggahan di Truth Social. Ia mengatakan kebijakan serupa juga akan berlaku untuk aluminium.

UE Murka

Keputusan sepihak ini langsung memicu kemarahan Uni Eropa (UE). UE menyatakan kecewa seraya menyebut kebijakan itu "merusak upaya negosiasi yang sedang berlangsung" antara kedua blok.

"Kami siap membalas," tegas pejabat UE dalam pernyataan resmi, memperingatkan bahwa hubungan dagang lintas Atlantik kembali memasuki fase berisiko.

Korsel-Vietnam-Jepang-India Jadi Korban

Sementara itu, negara-negara penghasil baja dunia seperti Korea Selatan (Korsel), Vietnam, Jepang dan India diyakini akan sangat terpengaruh kebijakan baru Trump. Pasar langsung bereaksi negatif di mana saham-saham raksasa baja Asia langsung berguguran.

Saham POSCO dan Hyundai Steel di Korsel terkoreksi hingga 3%. Saham SeAH Steel jatuh lebih dalam, 6,3%

Di Vietnam, saham Hoa Sen Group dan Nam Kim Steel masing-masing anjlok 2,8% dan 3,4%. Vietnam Steel Corp ikut terpukul, turun 2,7%

India, eksportir aluminium utama ke AS, juga mulai waspada. Federasi mineral India mengatakan hal ini jelas akan berdampak buruk.

"AS adalah pasar terbesar kami, dan sekarang makin tertutup," "ujar B.K. Bhatia dari Federasi Industri Mineral India.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perkuat Ekonomi Kerakyatan & Kontribusi Untuk Negeri

Next Article Kapitalisasi Wall Street Lenyap Rp 66 Kuadriliun, Ada Apa?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |