Top! Negara Kecil Ini Kembangkan Pakaian dari Pisang

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan tak hanya unggul di industri semikonduktor, kini pulau tersebut mulai melirik inovasi ramah lingkungan di sektor tekstil. Seorang pengusaha lokal, Nelson Yang, mengembangkan serat pisang menjadi bahan baku pakaian berkelanjutan yang diharapkan bisa menembus pasar global.

Farm to Material, perusahaan Yang yang berbasis di Changhua, Taiwan tengah, mengolah batang semu pisang, bagian tanaman yang biasanya dibuang usai panen. Batang semu ini menjadi serat yang dapat dipintal menjadi benang, kaus kaki, hingga kulit vegan.

"Pada 2008, sejumlah merek sepatu Eropa menyampaikan harapan agar makanan dan bahan bisa diproduksi paralel dari lahan yang sama. Sejak itu, kami memastikan bahan yang digunakan berasal dari sisa pertanian atau industri makanan," ujar Yang kepada Reuters, dikutip Kamis (18/9/2025).

Taiwan sendiri punya sejarah panjang dengan buah pisang. Pada masa kolonial Jepang (1895-1945), pulau ini dikenal sebagai produsen nanas dan pisang. Bahkan pada 1960-an, Taiwan sempat menyebut dirinya "kerajaan pisang" sebelum industri teknologi mengambil alih peran utama.

Meski masih dalam tahap awal dan belum menerima pesanan dari produsen fesyen besar, inovasi ini mendapat dukungan kalangan industri. Ia menilai serat pisang bisa menjadi sorotan baru Taiwan di bidang serat biomassa, sekaligus menegaskan peran pulau itu sebagai pusat inovasi tidak hanya di teknologi chip, tapi juga di industri ramah lingkungan.

"Serat pisang lebih unggul dibanding kapas dalam konsumsi air, daya serap, dan stabilitas pasokan. Potensinya sangat besar untuk aplikasi masa depan," kata Direktur Inovasi dan Desain Berkelanjutan Federasi Tekstil Taiwan, Charlotte Chiang.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Taiwan Genjot Industri Drone Rp16 T

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |