Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) tak menyimpan kegeramannya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara, Selasa (23/9/2025). Sidak itu dilakukan untuk memastikan cadangan ebras pemerintah (CBP) aman dan berkualitas.
Dalam video yang diunggah akun Instagram resmi DPR RI tampak Titiek geram melihat kualitas dan warna beras-beras yang menumpuk di gudang Bulog tersebut. Dia pun memerintahkan Kepala Perum Bulog Cabang Ternate Jefry Tanasy yang ditemuinya agar memberikan laporan yang benar kepada Menteri dan Kepala Bulog.
"Ini untuk mengecek kondisi beras yang ada di sini. Ternyata ini ada yang sudah setahun lebih. Jadi masuk ke sini Mei tahun 2024, masih ada 1.200 ton," kata Titiek, dikutip dari @/dpr_ri, Jumat (26/9/2025).
"Ini warnanya sudah...apa ini..abu-abu. Saya nggak tahu ini mesti mau disimpan sampai kapan di sini. Kenapa nggak disalur-salurkan?," tukas Titiek.
Foto: Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) memimpin inspeksi mendadak ke Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara, untuk memastikan cadangan beras pemerintah aman & berkualitas. (Instagram/dpr_ri)
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) memimpin inspeksi mendadak ke Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara, untuk memastikan cadangan beras pemerintah aman & berkualitas. (Instagram/dpr_ri)
Memang, lanjutnya, di gudang itu sudah ada sejumlah beras yang tengah siap dikemas untuk SPHP. Dia pun menyayangkan kualitas beras yang dijual Rp65.000 per kemasan 5 kg atau Rp12.500 per kg.
"Tapi saya rasa kalau SPHP dapatnya yang kaya begini, nggak layak begini," ujarnya.
"Kalau memang sudah kualitasnya terlalu jelek, ya udah jangan dijual. Buat bantuan pun juga nggak layak. Gitu. Mungkin buat pakan ternak," tukas Titiek lagi.
Titiek pun mendesak Kementerian Pertanian, Bapanas, dan Bulog segera bergerak cepat menyalurkan stok lama sebelum kualitas berasnya semakin menurun.
"DPR RI juga akan gelar rapat kerja lintas lembaga agar distribusi lebih cepat dan tepat sasaran," ucapnya.
"Beras impor masih oke, tapi... rakyat berhak dapat beras terbaik!"Kalau disalurkan begini jelas tidak layak. Masyarakat harus makan beras yang sehat dan aman," ujar Titiek.
DPR RI pun mengingatkan, beras bukan sekadar pangan, ini soal hak rakyat untuk hidup sehat dan layak.
Merespons pernyataan Titiek tersebut, tampak dalam video, Kepala Perum Bulog Cabang Ternate Jefry Tanasy tidak memberikan sanggahan atau pernyataan. Saat ditanya-tanya soal nasib beras yang menumpuk di gudang itu, Jefry tampak tak memberi jawaban.
Namun, selama sidak, Jefry terlihat mendampingi Titiek dan rombongannya, meski tak terdengar penjelasan yang diberikannya.
Foto: Kepala Perum Bulog Cabang Ternate, Jefri Tanasy. (Instagram/dpr_ri)
Kepala Perum Bulog Cabang Ternate, Jefri Tanasy. (Instagram/dpr_ri)
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Luar Biasa, Stok Beras di Gudang Bulog Menuju 4 Juta Ton