Teka-teki Jatuhnya Air India 787 Mulai Terungkap, Ini Biang Keladinya

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan awal mengenai kecelakaan maut pesawat jet Air India pada bulan Juni diperkirakan akan dirilis pada hari Jumat nanti. Hal ini diungkapkan tiga orang sumber kepada Reuters, yang juga telah memaparkan temuan awal dari kecelakaan yang bersifat total loss itu.

Pada Juni lalu, Boeing 787 Dreamliner tujuan London mulai kehilangan ketinggian setelah mencapai ketinggian 650 kaki sesaat setelah lepas landas dari Ahmedabad, India. Pesawat jatuh di pemukiman dan menewaskan 241 dari 242 penumpang di dalamnya serta sejumlah warga di darat.

"Investigasi atas kecelakaan Air India difokuskan pada pergerakan sakelar kontrol bahan bakar mesin setelah analisis perekam data penerbangan dan suara pesawat 787, serta simulasi oleh Boeing tentang saat-saat terakhir pesawat," kata salah satu sumber, dikutip Rabu (9/7/2025).

Meski rencana penyelidik India mengatakan publikasi penyebab resmi kecelakaan dilakukan Jumat, sumber memperingatkan bahwa rencana dapat berubah. Dikatakan pula bahwa tidak ada kejelasan tentang berapa banyak informasi yang akan tersedia dalam dokumen yang muncul sekitar 30 hari setelah tragedi 12 Juni.

Publikasi industri penerbangan, Air Current, melaporkan fokus penyelidikan pada sakelar bahan bakar yang membantu menggerakkan kedua mesin pesawat. Tidak jelas tindakan spesifik apa yang melibatkan sakelar bahan bakar yang sedang diselidiki oleh para penyelidik.

Sumber mengatakan kepada Air Current bahwa informasi yang tersedia mengenai kotak hitam tidak dapat mengesampingkan atau menyingkirkan tindakan yang "tidak pantas, tidak disengaja, atau disengaja". Hal ini mendahului atau mengikuti hilangnya daya dorong pesawat sebelum jet itu jatuh.

Kecelakaan ini membuat kampanye ambisius Tata Group untuk memulihkan reputasi Air India dan merombak armadanya sirna. Air India diambil alih dari pemerintah sejak 2022.

Perlu diketahui, India mengandalkan lonjakan industri penerbangan untuk mendukung tujuan pembangunan yang lebih luas. Pemerintah New Delhi menyatakan keinginannya untuk menjadi pusat penerbangan global, guna menciptakan lapangan kerja, seperti di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pesawat Boeing Air India Jatuh Saat Lepas Landas, Penumpang 242 Orang

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |