Sorot Likuiditas, Bos Superbank Ungkap Strategi Suku Bunga Deposito

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Super Bank Indonesia (Superbank) menyatakan masih belum berencana memangkas suku bunga kredit dan suku bunga tabungan, setelah penurunan BI Rate. Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan mengatakan pihaknya masih memasang sikap wait and see.

Bankir senior itu menyoroti situasi di industri perbankan saat ini adalah pertumbuhan kredit lebih tinggi daripada dana pihak ketiga (DPK). Lantas, Tigor mengatakan rasio perbandingan pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perlu dipantau.

"In a way, bagus juga karena memang berarti masih ada kelihatan bahwa pertumbuhan kredit untuk pertumbuhan. Tapi on the other way, kita juga melihat secara makronya dari likuiditas perbankan itu, kalau terus seperti ini, nanti tentu aja LDR-nya akan jadi lebih tinggi lagi," ujar Tigor di sela-sela acara Indonesia Re International Conference 2025 di Menara Danareksa, Selasa (22/7/2025).

Tigor menyampaikan Superbank terus memantau perkembangan dari kondisi saat ini. Lantas, bank digital itu belum melakukan penyesuaian pada suku bunga kredit maupun suku bunga deposito.

"Kalau di Superbank sendiri, kita memang belum ada perubahan. Kita masih terus monitor semuanya, tapi semuanya masih kita wait and see lah bagaimana depannya gitu," pungkas Tigor.

Mengingatkan saja, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini, kini menjadi 5,25%. Sementara itu, tingkat bunga penjaminan (TBP) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga telah dipangkas menjadi 4,00% untuk simpanan rupiah di bank umum pada bulan Mei lalu.

Sementara itu, Superbank masih menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi daripada TBP LPS, yakni 7,5% maksimal per tahun. Menurut Tigor, menurunnya suku bunga acuan tidak serta merta harus diikuti oleh bank.

"Ya, ini kan sebenarnya penurunan suku bunga itu dari segi BI, bukan berarti harus semuanya masuk turun atau BI naik, langsung naik. Ini kan transmisinya itu terhadap kredit, terhadap DPK dan sebagainya mungkin akan bertahap, tergantung dari bank masing-masing juga," tandasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Simak! Keputusan Lengkap BI Tahan Suku Bunga Acuan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |