Stok Beras RI Banyak tapi Harga Kok Naik, Zulhas Kasih Penjelasan

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menegaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan bukan hal yang mustahil. Ia menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan produksi beras nasional yang signifikan pada tahun ini.

"Kebijakan kita harus swasembada pangan. (Kata orang) mana bisa? Mana mungkin? Mustahil. Bapak-bapak, tahun lalu kita impor 4,5 juta. Kalau sungguh-sungguh tahun ini, kata BPS, bukan kata saya, karena saya Menko Pangannya, bisa-bisa saya nggak fair, BPS katakan sampai akhir 2025 produksi beras kita naik 4,77 juta, dari 30 juta jadi 34,77 juta," ujar Zulhas pada Hari Ritel Nasional, Selasa (11/11/2025).

Meski stok beras di gudang Bulog saat ini melimpah, namun Ia mendengar banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga beras. Hal itu terjadi karena pemerintah juga menaikkan harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Dulu tahun lalu impor 4,5 juta, sekarang gudang Bulog ada 4 juta beras. Tapi kan (harga) beras naik? Ya jelas naik dong, masa nggak naik? Wong harganya kita naikin. Kan gabah Rp5.500 naik Rp6.000, sekarang Rp6.500 gabah, pasti beras itu naik otomatis," jelasnya.

Kenaikan harga beras justru menjadi indikator positif bagi petani. Sebab, selain harga naik, produksi beras nasional juga meningkat, sehingga petani memperoleh keuntungan ganda.

Suasana aktivitas penjualan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Jumat (8/8/2025). Indeks kenaikan harga-harga atau inflasi berpotensi terkerek naik pada Agustus 2025, salah satu penyebabnya adalah terus tingginya harga beras. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Suasana aktivitas penjualan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Jumat (8/8/2025). Indeks kenaikan harga-harga atau inflasi berpotensi terkerek naik pada Agustus 2025, salah satu penyebabnya adalah terus tingginya harga beras. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana aktivitas penjualan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Jumat (8/8/2025). Indeks kenaikan harga-harga atau inflasi berpotensi terkerek naik pada Agustus 2025, salah satu penyebabnya adalah terus tingginya harga beras. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Beras naik, ada dua sumber kenapa naik. Pertama, harga naik, dari Rp5.500 jadi Rp6.000, jadi Rp6.500, petani naik penghasilannya. Kedua, produksi naik dari 30 juta jadi 34,77 juta. Jadi harga naik, produksi naik, petani dua kali untung, karena itu NTP naik dari 116 jadi 124," ujarnya.

Zulhas menambahkan, fokus pemerintah saat ini adalah pemberdayaan masyarakat agar lebih produktif, bukan semata-mata memberi bantuan tanpa hasil. Dengan kebijakan tersebut, Zulhas berharap sektor pertanian semakin kuat dan para petani memiliki kesejahteraan yang berkelanjutan.

"Intinya kita lakukan pemberdayaan. Dia kerja, lebih bagus kita naikkan harga gabah daripada bantu terus, orang malas, nggak mungkin RI maju tanpa rakyat produktif. Ini walau subsidi, tapi orang kerja, dia punya kehormatan," tegasnya.

Meski demikian, kenaikan harga beras ini diimbangi dengan kebijakan bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar daya beli tetap terjaga.

"Untuk masyarakat yang kurang kita kasih, beri SPHP beras Bulog yang disubsidi. Bulog dapat Rp 13.500, jualnya Rp 12.500, tapi adanya di pasar-pasar tradisional," kata Zulhas.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Harga Gabah Naik, Pemerintah Bakal Naikkan HET Beras Medium?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |