Shutdown AS Akan Berakhir, Wall Street Euforia, IHSG-Rupiah Siap Pesta

3 hours ago 3
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, IHSG melemah sementara rupiah menguat
  • Wall Street pesta pora di tengah optimisme berakhirnya shut down
  • Data ekonomi dalam negeri dan shutdown Amerika Serikat (AS) akan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Tanah Air kemarin bergerak dua arah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menguat di awal perdagangan akhirnya ditutup melemah tipis 0,04% ke level 8.391,24 pada Senin (10/11/2025). Sementara di sisi lain, rupiah justru melanjutkan tren positifnya dengan menguat 0,21% ke posisi Rp16.645 per dolar AS.

Pasar keuangan hari ini diharapkan kompak menguat. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah berbalik arah pada Senin (10/11/2025). IHSG ditutup koreksi tipis 0,04% atau -3,35 poin ke level 8.391,24.

Walau pada pagi hari kemarinvindeks dibuka naik 0,58% dan sempat melesat 1% pada satu jam pertama sesi I. Penguatan IHSG terpangkas pada akhir sesi I menjadi 0,25%.

Sepanjang hari, indeks bergerak pada rentang 8.391,24-8.478,15. Sebanyak 389 saham naik, 300 turun, dan 267 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 20,61 triliun, melibatkan 43,38 miliar saham dalam 2,6 juta kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, mayoritas sektor berada di zona hijau. Utilitas memimpin dengan penguatan 2,3% dan diikuti oleh properti (1,73%) serta bahan baku (1,07%).

Kemudian sektor energi turun paling dalam, yakni -3,52%. Finansial, kesehatan, dan konsumer primer, masing-masing turun 0,57%, 0,48%, dan 0,13%.

Sebanyak 371 saham menguat, 282 melemah dan 157 stagnan. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 416,04 miliar.

Adapun IHSG berbalik arah disebabkan oleh koreksi tajam saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA). Saham emiten milik Sinar Mas ini turun 12% ke level 88.000. DSSA menyeret indeks sebanyak -46,28 indeks poin.

Sementara itu, tiga saham terkuat yang mencoba mengungkit indeks hari ini adalah GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), Barito Renewables Energy (BREN), dan Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE).

Beralih ke pasar valuta asing, rupiah ditutup menguat pada Senin (10/11/2025), Berdasarkan data Refinitiv, rupiah terapresiasi sebesar 0,21% ke level Rp16.645/US$. Penguatan ini sekaligus memperpanjang tren positif rupiah yang telah berlangsung selama tiga hari beruntun sejak 6 November 2025.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau tengah mengalami pelemahan 0,05% ke level 99,548. 

Penguatan rupiah hari ini terjadi seiring dengan berlanjutnya pelemahan indeks dolar AS. DXY tercatat melemah sejak 5 November 2025 dan terus berlanjut hingga perdagangan Senin (10/11/2025).

Sementara pelemahan dolar AS terjadi setelah adanya kemajuan pembahasan di Kongres Amerika Serikat terkait upaya mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown). Senat pada Minggu waktu AS, menyetujui langkah awal untuk meloloskan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah hingga 30 Januari 2026.

Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai ke 6,13% dari 6,14% pada akhir pekan lalu. Imbal hasil yang melandai menandai harga SBN sedang naik karena diburu investor.

Pages

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |